Pasang Kabel Transmisi


Hasi kamis, 24 Februari 2011, sesuai dengan rencana telah dilakukan setup kabel transmisi untuk interferometer JOVE. dari rabu siang udah standby di bosscha, siap – siap sama bikin rencana kerjaan. dari kosan udah disiapin denah jalur transmisinya sama denah jalur interferometernya. denah aku tinggal di bengkel  biar buat arsip.

pagi – pagi langsung standby di radio, para teknisi datang, langsung kerja. denah sudah dikasih dari kemarin dengan harapan sudah terbayang semua tentang apa yang mau dikerjakan. box control dibongkar lagi sama pak agus subang, kabel AJ-1 diambil, dibentangkan sepanjang jalan, buat patokan, kabel baru dibentangkan, diukur ulang, tiap 20 m ditandai dengan format J[nomer kabel] 0-[meter ke-], misal J1 0-20 (artinya antena jove 1 meter dari 0 sampai ke-20).

setelah ditandai, kabel dipotong, J1 dimasukkan kembali dan langsung ditimbun, mulai dari ruang radio sampai antena. permanenisasi ini dilakukan setelah beberapa kali dilakukan uji coba pengamatan interferometer. penanaman dilakukan lebih banyak orang, termasuk dari kebun turun tangan. agak sore, pas masang disekitar kombiner, gerimis datang. kerjaan tetap dilakukan, beberapa saat reda. selesai, dilanjut setup disekitar ruang radio, pipa kurang, jadi sementara di dekat radio tidak pakai paralon. J2 juga belum dipasang. total panjang terukur masing-masing coax transmission line yaitu 110,18 meter atau 9 lambda di 20,1 MHz untuk belden RG-6/u yang digunakan.

Atur penataan di ruang radio, coba testing, sinyal bisa diterima dengan baik. tetapi saya merasa masih ada yang tidak beres di software interferometer. dari sinyal yang masuk, sudah dipastikan tidak ada masalah dari sistem luar. mungkin ada yang perlu diatur lagi dari sisi software. untuk sementara yang dicurigai adalah dari sisi software dan sedikit tentang receiver. i think, no problem with transmission line. quote menarik ” hey..if i don’t, who?” terima kasih pak taufiq, pak agus setiawan, pak agus subang, pak iwa, pak suhana, aji, orang-orang kebun, dan semua yang terlibat langsung maupun tidak langsung.

Flare Besar 15 Feb 2011

FIRST X-FLARE OF THE NEW SOLAR CYCLE: Sunspot 1158 has unleashed the strongest solar flare in more than four years. The eruption, which peaked at 0156 UT on Feb. 15th, registered X2 on the Richter scale of solar flares. NASA’s Solar Dynamics Observatory recorded an intense flash of extreme ultraviolet radiation, circled below:

X-flares are the strongest type of solar flare, and this is the first such eruption of new Solar Cycle 24. In addition to flashing Earth with UV radiation, the explosion also hurled a coronal mass ejection (CME) in our direction. The expanding cloud may be seen in this movie from NASA’s STEREO-B spacecraft. Geomagnetic storms are possible when the CME arrives 36 to 48 hours hence. Stay tuned for updates.(spaceweather.com)

Berikut hasil pengamatan radio dengan menggunakan Teleskop Radio JOVE, Observatorium Bosscha – ITB

Chart Pengamatan Radio JOVE 20,1 MHz 15 Februari 2011 jam 11:35:08 – 11:37:08 WIB
Pada sekitar  04:36 UT atau jam 11:36 WIB tercatat ada semburan yang sangat besar.
Perhatikan perbandingannya dengan level normal sebelum dan sesudahnya. Peningkatannya sekitar 7 kali lipat
Kondisi langit berawan rata dan cukup tebal saat pengamatan. Garis merah vertikal adalah interferensi lokal.

Selain data diatas, sempat pula direkam suara dari semburan radio ini. Hasil ini merupakan milestone atau tonggak sejarah yang besar dalam pengembangan teleskop Radio JOVE di Observatorium Bosscha. Dengan hasil ini, saya yakin Observatorium Bosscha bisa terlibat aktif di radio (frekuensi rendah) untuk “menyambut” siklus aktifitas matahari ke-24 dengan puncak aktifitas matahari sekitar 2012-2014 dalam bentuk solar patrol.

Ada beberapa keberuntungan di balik data diatas:

  1. Flare muncul saat matahari masuk dalam range deteksi antena (beam).
  2. Kejadian muncul saat pengamat konsentrasi pada chart pengamatan.
  3. Kejadian muncul saat audio speaker sedang aktif..
  4. Kejadian muncul saat software audio sedang aktif merekam.
  5. Kejadian muncul beberapa saat dilakukan kalibrasi instrument.
Sebagai catatan, ini merupakan pengamatan dan kalibrasi pertama sejak Sound Card yang bertugas sebagai Analog-to-Digital Converter (ADC) diganti dengan yang baru karena rusak.
Hasil Dari X-Ray Satelit GOES