Antara Sistem Sensor – Radio – CMB

Barusan kuliah Sistem Sensor, membahas gelombang micro, ini menarik karna berkaitan dengan Radio dan berkaitan dengan teleskop radio. sebelum mengendap dan lupa, makanya segera dituliskan disini.

Ternyata gelombang radio berbeda dengan gelombang micro ( yah, semua orang juga udah pada tau) maklum mas masih belajar :). Ya walaupun sama-sama dalam range gelombang radio tapi sifat dan karakteristiknya berbeda, jadi cara memperlakukannyapun juga berbeda. Gelombang radio bisa ditangkap dengan antena yang berupa konduktor. Gelombang radio bisa masuk ke dalam konduktor. Nah, untuk gelombang micro yang tentu saja frekuensinya lebih tinggi dari pada gelombang radio biasa dan untuk frekuensi yang lebih tinggi lagi, ternyata tidak bisa masuk ke dalam konduktor. Hanya di pinggirnya saja. Lalu pak… bagaimana cara menangkap gelombang micro pak? kalau cuma di permukaan dan tidak mau masuk ke konduktor (teringat kuliah kosmologi tentang Cosmic Microwave Background. di dalam perkuliahan selalu dibahas bahwa ini adalah bekas Big Bang. dan sudah terframe di dalam pikiran bahwa ini adalah gelombang radio dan ditangkap dengan teleskop radio) pakai dioda …. (dan penjelasan seterusnya yang belum mengerti. bagaimana caranya? ini yang perlu dicari lebih lanjut).

untuk mengalirkannyapun tidak menggunakan konduktor (masuk saja tidak bisa, apalagi dialirkan). Nah, untuk mengalirkannya menggunakan semacam waveguide. ( ooo ya ya ya…)

waktu jalan kaki setelah kuliah sambil mikir2 dan teringat… oooo iya ya, pantesan antena yang dipake Robert Wilson dan Arno Penziaz(penemu CMB) bentuknya seperti corong logam seperti TOA (nama merek pengeras suara yang digeneralisir menjadi istilah pengeras suara) tapi bentuknya kotak besar dan terlihat terbuat dari lempengan logam. Kemungkinan ini yang mereka gunakan sebagai waveguide gelombang Micro dari CMB sebelum diterima di detektor. Padahal dulu dalam hati sempat memandang sebelah mata antena mereka, antenanya bentuknya aneh…, ternyata begitu fungsinya. maaf Om…:). Tapi sekarang saya mengapresiasi pada bentuk antena mereka.^-^. Maklum Orang gak ngerti… (gak ngerti sombong lagi, nghina kerjaan orang :D)

Pantesan juga antena radio JOVE bentuknya cuma kawat dipole yang dibentang. Karena yang ditangkap juga gelombang radio frekuensi rendah. Dan tentu saja gelombang radionya bisa masuk kedalam konduktor.

Selama ini tanya tentang perbedaan bentuk antena kesana kemari tidak menemukan jawaban yang puas…. baru setelah kuliah tadi baru “ngeh!”.

Gambar diatas adalah antena yang digunakan Arno Penzias dan Robert Wilson.

O iya, sebelum kuliah berakhir ada pesan dari Dosen. kira-kira begini… yah semoga ini menjadi motifasi Anda ketika mengerjakan Tugas Akhir, jadi Anda sudah tau apa yang mau di kerjakan, dibawa kemana, mau melakukan apa, belajar apa, sehingga bisa menentukan target konsultasi ke dosen, dll. Ya walaupun sebenarnya masih blank atau gak tau apa – apa pun gak pa2 menemui dosen, konsultasi. Ya, memang akan menurunkan motivasi ketika apa yang harus kita kerjakan, ketika mendapat tugas misalnya, memiliki kesenjangan yang jauh dengan apa yang kita ketahui. Dalam Tugas Akhir itu, kita meramu dari kuliah-kuliah yang telah kita pelajari, Gelombang dari Pak anu, Termodinamika dari Pak anu, kemudian …. dari Bu ini, dan macem2, yang kesemuanya dicampur jadi gado2 untuk kita ramu jadi hasil yang lain.

Hmmm… I like eksperimen

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.