Yang Benar Menulis Insya Allah atau Insha Allah?

Masih ada kebingungan dan kerancuan diantara kita bagaimana menulis yang benar, apakah Insya Allah atau Insha Allah.

Perkara ini sebenarnya adalah perkara bahasa, bukan perkara hati apalagi akidah. Jangan sampai masalah bahasa ini jadi pemicu perpecahan antar sesama umat Islam karna saling mencela dan saling menyalahkan, apalagi mengkafirkan atau menduduh yang tidak-tidak. Kebanyakan pertengkaran bisa jadi dimulai karna salah paham.

Jadi yang benar yang mana?

  • Jawaban pendek:
    Dua – duanya benar, tergantung konteks bahasa yang kita gunakan.

    Dalam alih aksara bahasa Inggris, huruf ش ditulis menjadi ‘sh‘ . Sedangkan alih aksara Bahasa Indonesia, huruf ش  ditulis menjadi ‘sy‘. Peralihan tulisan aksara ini disebut dengan Transliterasi.

  • Jawaban panjang:

    Dalam suatu tata bahasa, masing-masing daerah memiliki ciri khas atau aturan sendiri. Untuk bahasa yang memiliki karakter unik seperti bahasa Arab, dibutuhkan metode untuk merubah karakter Arab menjadi karakter latin. Hal ini lebih umum disebut dengan Romanization atau Latinization.

    Romanization atau Latinization adalah suatu metode dalam bahasa untuk mengkonversi penulisan dari sistem penulisan lain ke sistem penulisan latin. Termasuk dalam metode ini adalah transliterasi yang merepresentasikan konversi text, transcription yang merepresentasikan kata yang diucapkan dan metode keduanya.

    Berikut adalah screenshot dari file Romanization Arabic yang saya dapat dari website Library of Congress, America (www.loc.gov):

    http://www.loc.gov/catdir/cpso/romanization/arabic.pdf
    Sumber: http://www.loc.gov/catdir/cpso/romanization/arabic.pdf

    Sedangkan ini adalah screenshot transliterasi dari Arab ke Bahasa Indonesia berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K tahun 1987.  File ini saya dapat dari website Kementerian Agama RI.

    Sumber: http://lajnah.kemenag.go.id/buku/unduh/category/15-transliterasi?download=49:skb-tentang-pedoman-transliterasi-arab-latin
    Sumber: http://lajnah.kemenag.go.id/buku/unduh/category/15-transliterasi?download=49:skb-tentang-pedoman-transliterasi-arab-latin

    Pedoman transliterasi dari Arab ke Bahasa Indonesia di atas juga sering kita jumpai dalam buku-buku yang mengandung aksara Arab.

    Pada prinsipnya, hasil transliterasi ke masing-masing bahasa, harusnya menghasilkan pengucapan yang sama dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab.

  • Kesimpulan:

    Pakai ‘sh’ atau pakai ‘sy’ sama-sama benar. Kalau kita sedang pakai dalam bahasa Inggris, kita gunakan ‘sh’. Tapi kalau kita sedang menggunakan bahasa Indonesia, kita pakai ‘sy’.

Semoga Bermanfaat!

 

Referensi:

  • http://www.loc.gov/catdir/cpso/romanization/arabic.pdf, akses 2015
  • http://lajnah.kemenag.go.id/buku/unduh/category/15-transliterasi?download=49:skb-tentang-pedoman-transliterasi-arab-latin, akses 2015
  • http://repository.uii.ac.id/420/SK/I/0/00/000/000894/uii-skripsi-tinjauan%20hukum%20islam-03421004-SARI%20DANIARTI-8733317854-daftar%20isi.pdf, akses 2015
  • http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,1-id,21637-lang,id-c,warta-t,Transliterasi+Harus+Mengacu+Tradisi+Lisan-.phpx, akses 2015