Membaca Grafik Pemantauan PLTS

Ini adalah grafik pemantauan PLTS hari kedua. Maksudnya hari kedua setelah panel dipasang. Karena sebelum dipasang panel, grafik load DC SCC tidak ada isinya.

Grafik voltase menunjukkan sekitar jam setengah 6 pagi sudah ada arus dari panel ke baterai walaupun nilainya masih sangat kecil. Tapi paling tidak jam segitu voltase sudah mampu masuk ke baterai.

Pada grafik current atau arus pada SCC, terlihat bahwa pada waktu yang sama saat voltase naik, arus juga naik. Nilainya bertahap naik sampai puncaknya sekitar jam 10 sebesar 27-30 Amper. Setelah jam ini, grafik arus naik turun karena cucaca memang sedang mendung. Kemudian mendekati jam 12 siang arus drop ke level sekitar 4 amper seperti jam 6 pagi karena hujan lebat turun. Disini bisa dilihat bahwa walaupun hujan, panel surya masih bisa menghasilkan arus untuk tetap mengisi baterai atau pemakaian langsung.

Kita beralih ke grafik Battery Current, ada dua hal yang bisa kita ceritakan. Yang pertama saat inverter mulai aktif, arus mulai naik sesuai dengan pemakaian. Sebelumnya kosong memang inverter belum aktif dan arus listrik dipenuhi oleh PLN. Kemudian ada kenaikan drastis hingga 15 Amper ini saat AC 1/2 pk dinyalakan.

22 Oct 2025

PLTS Status Pagi Hari Ini

Baterai PLTS semalem tidak sampai pagi, karena kemarin hujan penuh dari jam 12 siang. Bisa dilihat pada grafik di bawah. Inverter aktif mulai jam sekitar 11 siang kemarin sampai jam 4 pagi tadi.

Pada grafik diatas, pada jam 4 pagi, voltase pada Load AC PLTS, naik tajam dan memiliki karakteristik grafis yang sama dengan voltage pada Load AC PLN. Pada waktu ini inverter mulai mengaktifkan sistem bypass PLN, sehingga sistem kelistrikan menggunakan jaringan PLN karena baterai sudah tidak sanggup menyuplai kebutuhan energi.

Voltase yang dikeluarkan oleh inverter juga terlihat lebih stabil di angka 220 volt. Berbeda dengan voltase dari PLN yang berfluktuasi naik turun. Hal ini bisa dipahami karena memang yang menggunakan listrik PLN ada banyak rumah yang pemakaiannya juga berfluktuasi.

Analogi yang sama juga pada air PDAM, kadang kenceng tapi kadang juga lemah tergantung waktu pemakaian. Pagi hari biasanya air lemah karena banyak yang pakai. Sedangkan malam atau siang hari kencang karena jarang orang yang pakai air.

Kediri, 22 Okt 2025

Memborong PZEM-016

Setelah dua kali gagal menggunakan pzem-004t untuk membaca parameter arus AC, saya menemukan modul lain yang sejenis tetapi beda yaitu pzem-016. Modul pzem-016 sama-sama membaca parameter arus AC tetapi dia menggunakan RS485 sebagai protokol komunikasinya, sehingga lebih universal dan lebih mengikuti standar industri.

Saya langsung beli dua buah walaupun harganya lebih mahal dari pzem-004t, dengan harapan bisa lebih stabil, lancar, dan mudah digunakan. Saya sedikit lebih yakin karena saya sudah berhasil membaca pzem-017, yang dipakai untuk membaca parameter arus DC, dan tidak ada kendala.

Sebenarnya saya pernah pengalaman memiliki pzem-017 yang rusak, tetapi saya masih memiliki keyakinan kalau modul dengan protokol RS485 lebih stabil dan awet.

Semoga,

Korban Ke-2 PZEM-004T

1 Agu 2025.

Kali ini saya tidak tau apa penyebabnya, tiba-tiba pzem-004T saya tidak memberikan respon. Dua indikator tx dan rx menyala terang, tidak berkedip, kedua-duanya.

Awalnya setelah kejadian terbakar yang lalu karena salah sambung, saya beli pzem-004T lagi, dengan tekad untuk berhati-hati. Proses sambung dan testing juga berjalan dengan lancar. Modul ESP juga bisa membaca nilainya.

Saat ditempatkan di dalam box dan dipasang di tempat pengukuran, pzem ini tiba-tiba tidak memberikan respon. Kedua led indikator tx dan rx menyala terang dan tidak berkedip. ESP 01 yang dipakai untuk membaca nilainya juga terasa sangat panas ketika disentuh.

Akhirnya saya copot lagi dari tempat pengukuran, saya coba lagi tetap tidak ada respon. Sampai saat ini saya belum menemukan jawabannya kenapa bisa rusak.

foto saat dimasukkan kedalam kotak dan siap untuk dipasang ditempat

Korban Satu PZEM-004T

Kediri, 21 Juli 2025

Kesalahan akibat human error kali ini menimbulkan korban satu Pzem-004T, alat monitoring beban arus AC, terbakar dan mati.

✨ Awal Eksperimen: Membaca Data dari PZEM-004T TTL

Sebagai pecinta sistem monitoring energi, saya mencoba membaca data dari PZEM-004T TTL—modul mungil yang bisa mengukur tegangan, arus, dan daya secara real-time. Dengan hanya ESP8266 dan kabel jumper, saya rasa tidak ada hal rumit yang perlu dikhawatirkan. Tanpa RS485 converter, proses jadi jauh lebih sederhana.

📑 Membaca Datasheet dan Manual Pabrik

Saya baca datasheet dan manual resmi dari Peacefair, mencoba memahami dengan cermat pinout dan cara kerja. Pin RX dan TX saya hubungkan ke GPIO ESP8266, CT ke salah satu jalur AC, dan input power langsung dari colokan rumah. Diagram wiring terlihat solid. Saya yakin dengan skema ini.

🔌 Menyambungkan dan Menyalakan Colokan AC

Dengan penuh semangat, saya nyalakan sistem… dan seketika — TSSHHH! terjadi ledakan kecil disertai percikan api dan asap dari modul. Bau terbakar langsung menusuk hidung. Saya terkejut, jantung rasanya ikut nyala bareng PZEM.

🔍 Membaca Ulang Manual (dengan Wajah Tertunduk)

Setelah modul jadi korban, saya buka manual lagi. Ternyata… kesalahan fatal ada pada jalur AC dan CT. Saya memasang jalur AC di jalur CT, padahal arus AC harus sesuai sambungannya. Modul tidak dirancang untuk menahan kesalahan wiring seperti ini.

🧠 Pasrah dan Jadi Pembelajaran

Saya pasrah. PZEM-004T saya gugur, tapi pelajaran yang saya dapat sangat mahal nilainya:

  • Modul TTL memang praktis, tapi posisi jalur AC dan posisi CT sangat krusial.
  • Manual harus dibaca lebih dari sekali, jangan hanya sekilas.
  • Selalu uji koneksi dengan simulasi daya minimal sebelum full-on colokan AC.