Cloudways atau CloudPanel

Cloudways adalah layanan cloud hosting berbasis VPS dimana kita bisa pilih sendiri VPS nya mau pakai layanan dari DigitalOcean, Vultr, AWS, atau yang lain.

Kita bisa host banyak aplikasi yang kebanyakan berbasis PHP dan menyambungkannya dengan domain yang berbeda beda tiap aplikasi.

Settingan PHP nya juga bisa dilakukan per-aplikasi dengan PHP -FPM nya. jadi sangat memudahkan sekali bagi kita yang pengen nge-host banyak aplikasi di satu VPS yang sesuai selera kita.

Sejauh ini layanan cloudways sangat membantu dan gak pernah ada masalah.

Tapi, beberapa hari lalu saya menemukan Cloudpanel, yaitu aplikasi untuk manage VPS yang mirip dengan Cloudways tapi kita hosting internal di VPS kita, walaupun tidak selengkap Cloudways tetapi sudah cukup untuk kebutuhan hosting saya.

Jadi cloudpanel ini diinstall di VPS kita dimana fungsinya untuk memanage VPS agar bisa hosting banyak aplikasi. Bisa PHP ataupun Node JS.

Di DigitalOcean ada marketplace yang bisa bikin droplet sekalian dengan CloudPanel nya, jadi tinggal click dan jadi.

Untuk coba-coba lumayan, bisa menghemat biaya layanan yang biasa dipakai untuk bayar cloudways. Tapi ada biaya lain yaitu waktu dan tenaga kita untuk maintenance sendiri VPS nya.

Upgrade SSD Tanpa Install Ulang

Kyeword pada judul diatas yang saya pakai buat nyari software buat mindahin semua data termasuk os dari drive C ke SSD yang baru dan lebih besar kapasistasnya.

Dulu pernah melakukannya sekitar 6 tahun lalu atau tahun 2018-an ketika dapet leptop baru dan space HDD tidak mencukupi. Waktu itu bisa pakai macrium reflect, tapi sekarang untuk kloning os sudah harus berbayar. Ada yang nyaranin pakai EaseUs partition ternyata bayar juga.

Menemukan solusi software yang bisa buat cloning windows 11 ke ssd yang baru dan gratis, yaitu pakai DiskGenius. Sudah cukup untuk keperluan upgrade ssd ke kapasitas yang lebih besar.

Mengeluarkan uang untuk software cloning ssd kok sayang karena kebutuhan itu hanya sesekali dan mungkin dalam 5 tahun tidak dipakai, kecuali memang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, mungkin cukup worth-it untuk pilih versi berbayar.

CloudPanel dengan CloudFLare too many redirect

Yang sedang pakai CloudPanel dan pakai CloudFlare sebagai proxy mungkin akan mengalamy halaman error berupa redirect yang berulang atau dalam pesan error nya “too many redirect”, itu terjadi karena di dalam aplikasi web yang dibuat oleh CloudPanel ada vhost yang secara default me-redirect http ke https, sehingga double redirect dengan yang terjadi di CloudFlare.

Pada tab Vhost, Cari bagian ini:

  if ($scheme != "https") {
    rewrite ^ https://$host$request_uri permanent;
  }

Dan comment menjadi seperti ini:

  #if ($scheme != "https") {
  #  rewrite ^ https://$host$request_uri permanent;
  #}

Silahkan dicoba kembali.

Punya Banyak Akun Github: Pilih Commit Pakai Akun yang Mana

Tulisan ini sebagai dokumentasi teknis bagaimana memilih akun mana yang akan kita pakai sebagai akun yang akan muncul didalam commit github.

Setiap kita melakukan commit dan push ke Github, nanti pada halaman Github akan muncul siapa yang telah melakukan commit. Bagi yang punya banyak akun github, kadang nama yang muncul masih nama username akun satunya. Untuk memilih akun mana atau nama mana yang muncul saat commit, ada bebeberapa solusi di internet, tapi ini yang berhasil saya lakukan.

  1. Set git config local user.name dengan nama yang ingin dimunculkan.
    git config --local user.name "username"
  2. Set git config local user.email alamat email yang terasosiasi dengan akun github yang akan kita munculkan namanya.
    git config --local user.email "[email protected]"

Mikrotik sebagai wireless repeater

Sudah lama saya tigak mainan router atau networking lagi semenjak beralih development.

Beberapa hari ini saya jadi membongkar lagi kotak barang yang tertumpuk di rak dimana ada mikrotik routerboard RB951-2n yang dulu lama sekali saya beli waktu masih di Jakarta. Saya cari mikrotik ini lagi karena ada keperluan kerjaan yang membutuhkan perangkat networking.

Karena pengen mengaktifkan router ini lagi karena sayang kalau cuma terbengkalai di gudang, akhirnya saya ubek – ubek lagi ilmu yang sudah lama mengendap yang praktis tidak pernah saya gunakan sejak 2015 akhir. wow, sudah sekitar 5 tahunan.

Singkat cerita, saya pengen menjadikan mikrotik ini wireless repeater, karena router yang ada tidak cukup menjangkau ruangan yang agak besar dengan baik. Ada bagian – bagian ruangan yang sinyalnya kecil.

Saya baca-baca lagi, mencari berbagai sumber, coba-coba implementasikan, belum ada yang berhasil. Setelah kombinasikan berbagai informasi tadi, jadilah mikrotik saya sebagai repeater.

Step singkatnya adalah:

  1. Upgrade Router Os ke versi terbaru yang mendukung Wireless Repeater. For my case, saya update ke versi 6.45.9. Didalam versi ini sudah ada “shortcut” untuk menjadikan mikrotik router dengan beberapa klik saja.
  2. Masuk ke Wireless Iterface
  3. Masuk ke pengaturan wlan1 > Double klik wlan1
  4. klik tombol Setup Repeater sebelah kanan
  5. Masukkan SSID master dan password
  6. Start
  7. Close jika sudah Done.

O iya, sebagai informasi, router atau akses point utama/master punya saya bukan mikrotik. Mungkin karena ini saya tidak bisa langsung konek internet ketika device connect lewat repeater, karena gateway yang didapat ternyata bukan gateway master, tetapi gateway repeater. Jadi ada step tambahan yang saya lakukan, yaitu setup DHCP server dan pada tab network, isikan Gateway router utama.

Dengan cara ini saya bisa mendapatkan cakupan wifi yang lebih luas, dengan SSID yang sama, Password yang sama, dan Network yang sama.