Catatan Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at tadi disampaikan oleh khatib yang dulu pernah juga jadi khatib di kantor ini. Saya masih ingat karena materi dan cara beliau menyampaikan sangat menarik dan mudah dicerna. Sama seperti khutbah yang sebelumnya, khutbah ini saya tidak ngantuk dan mendengarkan dari awal sampai selesai.

Salah satu materi yang masih saya ingat yaitu tentang keagungan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah mencontohkan bahwa tidak pernah Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan ya Muhammad, tapi kalau Nabi-Nabi lain banyak seperti ya Isa, ya Musa, dll. Disini kita sudah di contohkan untuk memanggil dengan cara yang lebih sopan, yaitu memanggil sesuai dengan posisi dan perannya, seperti ya Rosululloh.

Materi yang kedua yaitu tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah Al-Qur’an. Pak Khatib mengambil contoh dari segi struktur. Beliau menyampaikan yang intinya ada orang yang mengkaji dan memprotes kalau Al-Qur’an yang beredar sekarang bukan Al-Qur’an yang seharusnya. Kata mereka Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an Usman. *saya jadi teringat dengan mushaf utsmani. kata ini pertama kali saya dengar kalau gak salah waktu ikut dipaksa ikut pondok pesantren bulan puasa di Lirboyo…* . Kata mereka urutan Al-Qur’an itu seharusnya sesuai dengan waktu diturunkannya. Tapi sampai sekarang belum ada struktur urutan Al-Qur’an yang menurut mereka benar itu. Sedangkan urutan Al-Qur’an yang sekarang beredar adalah urutan yang sesuai dengan urutan yang biasa dibaca oleh Rosululloh ketika tadarus yang langsung dibimbing oleh Malaikat Jibril selaku pembawa wahyu, begitu Khatib menambahkan.

Ada lagi yang menarik, yaitu khatib mengutip lagu Ibu Kita Kartini. Saya kira beliau akan menjelaskan tentang perempuan karena hari ini bertepatan dengan hari wanita sedunia *tau dari doodle-nya google. Ternyata beliau tidak menjelaskan tentang itu. “Ibu kita kartini…” dan pada baris terakhir ada kata “…harum namanya”. Jadi namanya harum atau kartini. Beliau menyampaikan, begitu juga dengan kata-kata yang disampaikan dalam kitab jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. “…Ismuhu Ahmad”… disitu bukan berarti namanya Ahmad tapi terjemahkan seluruhnya menjadi “namanya sangat terpuji”,  jadi tidak diterima mentah-mentah sebagai seseorang yang bernama Ahmad, begitu beliau menganalogikan.

Selain diatas masih banyak lagi yang disampaikan, tapi yang saya masih ingat kira-kira seperti diatas walaupun redaksinya tidak sama persis. Kalau ada kesalahan berarti dari saya sendiri kalau ada benarnya itu hanya Dari Allah SWT. Wawlahua’lam

Hunting Comet PanSTARRS

Posisi comet PanSTARRS (C/2011 L4) dari lokasi pengamat di Lembang, Jawa Barat.
Posisi comet PanSTARRS (C/2011 L4) dari lokasi pengamat di Lembang, Jawa Barat pada tanggal 9 Maret 2013 yang didapat dari software simulasi langit menggunakan Stellarium. credit: stellarium.org

Langsung saja, saya pingin hunting foto comet PanSTARRS ini. Dalam list astrofotografi saya, belum pernah saya mendapat foto comet. Saat ini sepertinya kesempatan yang bagus untuk mendapatkan comet karena comet sangat jarang muncul.

Sebelum mencari tempat hunting, seperti biasa, hal yang harus dilakukan dalam perencanaan pengamatan adalah melihat peta posisi target, lokasi pengamatan, dan kecerlangan objek. Dari ketiga parameter ini nanti kita cari tahu kira-kira dengan resource yang ada, kita bisa melakukan pengamatan atau tidak.

Dengan melihat parameter komet yang ada dan ketersediaan peralatan, komet ini possible untuk diamati dan dipotret terlepas dari faktor mendung yang mungkin saja terjadi saat pengamatan dimana hal ini merupakan faktor diluar batas yang bisa kita upayakan. Walapun faktor gangguan mendung bisa kita minimalisir dengan mencari tempat pengamatan yang cenderung selalu cerah.

Dalam plan ini, saya tidak hanya berencana mendapat only-comet-alone in the wide single frame, but i want to capture comet with fascinating object as foreground. Jadi, yang kepikiran masih di Bosscha. Saya belum cek kira-kira spot mana yang bisa leluasa melihat ke arah komet ini. Ada beberapa titik seperti di bekas menara rukyat, menara radio dengan foreground kupel, bukit panjebolan, atau di tempat dimana saya motret polusi cahaya bandung. Tapi bandung akhir-akhir ini selalu mendung dan hujan tiap sore. wah… to be continued..