Mencari Passion dan Purpose of Life

Sampai saat ini terus terang saya masih mencari apa passion saya, apa purpose saya. Apa yang saya harapkan dan apa yang saya lakukan dalam 3, 5, 10 tahun mendatang.  Apa values diri saya terhadap lingkungan dan alam semesta ini. Apa peran yang bisa saya berikan. Apa yang saya harapkan ada di benak orang-orang ketika mereka mendengar nama saya atau ketika nana saya tertulis. Memang ada beberapa yang telah dan tengah saya kerjakan sekarang dan menurut saya itu sangat menyenangkan. Ada beberapa yang saya kerjakan dengan sukarela. Tapi apakah itu passion saya, apa itu purpose saya, apakah saya siap dan sanggup menjalaninya. Itu yang sedang saya cari jawabannya hingga sekarang.

Di tengah-tengah bukunya Life Story not Job Title, Darwis Silalahi menuliskan pentingnya menjaga purpose. Saya baca buku tersebut tidak runut dari depan ke belakang per halaman. Kalau saya melakukannya biasanya hanya di awal dan berhenti tidak selesai karena saya cepat bosan. Saya biasanya baca sekenanya, saya buka secara random, sekenanya halaman, baru menentukan dimana awal pembahasannya. Dalam menjaga purpose, dalam buku tersebut, saya simpulkan bisa dilakukan dengan melakukan sesuatu yang tidak biasanya. Bisa melakukan sesuatu diluar rutinitas kita. Melakukan sesuatu yang walaupun dengan tujuan sama tapi dengan cara yang berbeda. Sejenak keluar dari kenyamanan metode yang biasa dilakukan. Supaya kita tidak terbawa arus lingkungan dan tetap pada purpose kita.

Lalu, apa purpose saya. Saya terhenyak (kosakata ini bener gak ya) ketika membaca buku tersebut karena contoh menjaga purpose yang dituliskan sama dengan apa yang saya lakukan beberapa kali yang lalu. Padahal saya sedang mencari purpose saya. Atau mungkin sebenarnya saya sudah menemukan purpose saya hanya saya enggan atau takut meninggalkan zona nyaman (apa saya punya zona nyaman) atau belum menyadari tentang purpose dan passion saya.hmm…

Petang tadi ketika saya jalan kaki menyusuri Jl. H.R Rasuna Said dari arah Jl. Dr. Satrio, kuningan, saya terfikir, mungkin passion saya di Instrumentasi, System, Integrasi, dan luar angkasa. Mungkin sains dan teknologi masuk disini. Tapi saya tidak suka mendetail. Saya hanya kurang suka terkungkung dalam satu hal. Tapi saya pengen menjadi pakar, pengen menjadi ahli, berarti harus fokus. lha trus…

Anyway, yang penting sekarang terus bergerak. Sebagai seorang muslim kita pasti mengembalikan semuanya kepada Sang Khalik. Ujung purpose hidup manusia, sebagai makhluk, sebagai hamba, adalah akhirat. Yang kita bicarakan ini adalah perjalanan menuju akhirat tersebut. Nabi sendiri dalam hadisnya bersabda yang intinya adalah bahwa bekerjalah seakan hidup selamanya dan beribadahlah seakan mati besok. Dengan niat yang benar, bekerja juga merupakan ibadah. Dengan purpose kita juga menyadari keberadaan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi.

Pada akhirnya tulisan ini juga tidak menjawab pertanyaan saya sendiri. Bisa jadi jawabannya nanti muncul dari menyambungkan dan ringkasan tulisan-tulisan sebelumnya. Seperti connecting the dot – nya Steve Job. Yang penting terus bergerak dan bersemangat. Kata Steve Job, always be foolish and be hungry…

Jakarta,20130630

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.