Mendengar Langit

Kalau Peterpan pernah membuat lagu dengan judul Langit Tak Mendengar, kali ini kita yang akan mendengarkan langit. Kata orang kan jangan nyuruh orang lain mendengar kalau kita tidak bisa mendengar.

Gimana cara mendengarkan langit? Apa itu mendengar langit? Apa yang didengar?

Langit kita yang diatas kita ini ternyata tidak diam. Disana penuh hiruk pikuk suara langit.  Tapi telinga kita tidak bisa mendengar langsung.

Darimana sumber suaranya?

Dari sisa-sisa ledakan saat pembentukan alam semesta, dari bintang, dari matahari, dari planet jupiter, dll.

Bagaimana cara mendengarnya?

Dengan teleskop radio. Antena yang didesain khusus untuk menangkap sinyal radio alami.

Apakah kita orang umum bisa mendengarnya?

Bisa, kita semua yang punya tv pernah mendengarnya. Suara mendesis televisi ketika tidak bisa menangkap siaran atau frekuensi pemancar tv, disitulah kita sedang mendengar suara langit. Suara ini adalah dari sinyal radio yang dipancarkan dari sisa-sisa ledakan besar saat pembentukan alam semesta.

Apa yang didengar cuma mendesis begitu?

Kalau kita pelajari lebih detail dengan antena lebih spesifik, kita bisa menemukan pola dari sinyal radio tersebut. Pola ini bisa kita citrakan dalam sebuah gambar. Dari pola ini kita bisa pelajari lebih detail lagi tentang benda yang memancarkannya.

Buat apa dengerin begituan?

Buat pengetahuan kita supaya kita memahami lingkungan kita. Keuntungan kita memahami lingkungan, kita jadi lebih bisa beradaptasi dan tau bagaimana menempatkan diri di lingkungan. Misalnya, dari memahami hujan, kita bisa menciptakan payung, jas hujan, penutup atap mobil, atau kenangan masa lalu ketika melihat hujan dari jendela :D.

Berbeda lagi dengan mendengarkan matahari, planet, bintang, dll. Linkungannya akan berbeda juga.

Menarik ya mendengarkan langit…

Ada Teleskop Radio di X-Men: First Class

Kemaren saya baru nonton film X-Men: First Class di tv cable. Saya gak tau ini  X-Men yang ke berapa, tapi dari cerita di film-nya sepertinya ini yang pertama atau paling tidak yang awal dari film X-Men yang baru rilis beberapa bulan yang lalu.

Disitu ada scene dimana Erik berlatih untuk menggerakkan besi dari jarak jauh. Besi tersebut adalah sebuah parabola raksasa dengan lebar atau diameter sebesar gedung bertingkat puluhan. Ada juga scene dimana salah satu mutan berlatih terbang di parabola tersebut.

Parabola sebesar di film X-Men itu paling tidak untuk teleskop radio. Saya jadi keingat dan agak nostalgic dengan teleskop radio saya dulu. Sudah hampir lima tahun gak berurusan dengan teleskop radio jadi berasa kangen. Masih menjadi mimpi saya untuk ikut membangun teleskop radio besar di Indonesia. Apakah ini hanya sekedar mimpi saja, saya bertanya pada diri sendiri.  🙁

Hosting WordPress di WordPress atau Hosting Sendiri

WordPress.com menyediakan semua terkait blogging. Anda yang ingin punya nama sendiri bisa beli dari wordpress. Gak mau repot mengurus hosting sendiri dan wordpress-nya, inginnya cuma pengen nulis aja, tinggal pakai hosting wordpress. Yang pengen nambah Google Analytics juga bisa lewat plugin yang dijual oleh wordpress. Semua ada !.. Ada juga harga yang harus dibayar.

Tapi kekurangan kalau kita hosting di wordpress, ada batasan-batasan dari wordpress yang membuat kita harus membayar lebih, misalnya nambah Google Analytics plugin diatas.

Yang bisa full bisa ngapa-ngapain terhadap website kita sendiri ya pakai hosting sendiri. Kelemahannya kita harus urus sendiri settingan hostingnya, keamanan website wordpressnya, update plugin atau core-nya, dan harus aware dan hati-hati terhadap celah keamanan plugin yang diinstall.

Drupal 7: Structure Content Type Tidak Menampilkan Penuh

Ada kasus dimana halaman admin content type yand dibawah menu structure tidak menampilkan informasi secara penuh seperti form content type itu sendiri dan pengaturan yang lain. Seperti ada css atau javascript yang tidak ter-load dengan sempurna.

Saya menemukan solusi di internet yang menyatakan kalau masalahnya adalah di Token. Kemungkinan terlalu berat untuk menampilkan token sampai lapis 3.

Solusinya adalah setting token di bagian configuration>system>token supaya menampilkan list token hanya sampai kedalaman 2 saja. Secara default kedalaman token sampai 3 lapis.

Setelah diubah kedalaman token menjadi 2, halaman admin edit content type menjadi normal kembali.

Drupal 7 Google Custom Search

Google Custom Search adalah feature dari Google yang memungkinkan kita menambahkan searchbox pada website kita dimana hasil dari search akan diambil dari databasenya Google dan ditampilkan didalam halaman website kita.

Untuk kasus saya ketika menggunakan Drupal 7, idenya adalah menambahkan searchbox di bagian header website dan menampilkan hasilnya di halaman search.

Konsepnya buat form search-box di bagian header dan redirect hasilnya beserta kata yang dicari ke halaman search.

Pada halaman search, ambil kata kunci yang dicari menggunakan $_GET  . Masukkan juga script yang disediakan google di halaman search. Jangan lupa setting variable yang dipakai oleh kata kunci yang dicari. Biasanya google menggunakan variable q .

Sebelumnya buat content baru dengan type Basic page. Masukkan title Search dan kosongkan isinya.  Setelah itu buat template khusus untuk content ini.

Bagusnya drupal, kita bisa membuat template khusus untuk node atau content tertentu. Dalam kasus ini, buat file template dengan format page–node–[nomor node].tpl.php . Nomor node disesuaikan dengan nomor node dari content yang kita buat untuk halaman search.

Dan Selesai…!