Koleksi Mikrokontroller

Setelah tulisan saya yang lalu soal explorasi kembali Arduino, sudah banyak hal yang saya explore dan juga peralatan yang saya beli. Belum semua saya coba memang, karena ketika beli komponen di marketplace online, tidak hanya alat yang mau dibeli saja yang terbeli, tetapi komponen lain yang gak terkait sama project ikut kebeli juga, ntah karena menarik atau ada ide yang tiba-tiba muncul untuk pakai komponen tersebut. Selain itu, harga komponen yang kecil-kecil harganya kecil juga sehingga rugi di ongkir.

Saat ini ada beberapa koleksi mikrokontroller yang sudah ada di meja saya:

  • ESP32 Dev Kit, 1 pcs
  • ESP-01, 2pcs
  • ESP-12F, 2pcs
  • NodeMCU Lolin, 1 pcs
  • Arduino Uno, 2 pcs compatible version dan 1 pcs ori
  • Arduino nano
  • IC lain…

Selain itu masih ada ESP wemos D1 mini yang masih dalam perjalanan.

Memang ada beberapa project yang sedang saya rencanakan untuk dikerjakan pakai masing-masing alat diatas. Masih mengantri satu per satu mana yang akan dikerjakan duluan.

Upgrade SSD Tanpa Install Ulang

Kyeword pada judul diatas yang saya pakai buat nyari software buat mindahin semua data termasuk os dari drive C ke SSD yang baru dan lebih besar kapasistasnya.

Dulu pernah melakukannya sekitar 6 tahun lalu atau tahun 2018-an ketika dapet leptop baru dan space HDD tidak mencukupi. Waktu itu bisa pakai macrium reflect, tapi sekarang untuk kloning os sudah harus berbayar. Ada yang nyaranin pakai EaseUs partition ternyata bayar juga.

Menemukan solusi software yang bisa buat cloning windows 11 ke ssd yang baru dan gratis, yaitu pakai DiskGenius. Sudah cukup untuk keperluan upgrade ssd ke kapasitas yang lebih besar.

Mengeluarkan uang untuk software cloning ssd kok sayang karena kebutuhan itu hanya sesekali dan mungkin dalam 5 tahun tidak dipakai, kecuali memang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, mungkin cukup worth-it untuk pilih versi berbayar.

Punya Banyak Akun Github: Pilih Commit Pakai Akun yang Mana

Tulisan ini sebagai dokumentasi teknis bagaimana memilih akun mana yang akan kita pakai sebagai akun yang akan muncul didalam commit github.

Setiap kita melakukan commit dan push ke Github, nanti pada halaman Github akan muncul siapa yang telah melakukan commit. Bagi yang punya banyak akun github, kadang nama yang muncul masih nama username akun satunya. Untuk memilih akun mana atau nama mana yang muncul saat commit, ada bebeberapa solusi di internet, tapi ini yang berhasil saya lakukan.

  1. Set git config local user.name dengan nama yang ingin dimunculkan.
    git config --local user.name "username"
  2. Set git config local user.email alamat email yang terasosiasi dengan akun github yang akan kita munculkan namanya.
    git config --local user.email "[email protected]"

Mikrotik sebagai wireless repeater

Sudah lama saya tigak mainan router atau networking lagi semenjak beralih development.

Beberapa hari ini saya jadi membongkar lagi kotak barang yang tertumpuk di rak dimana ada mikrotik routerboard RB951-2n yang dulu lama sekali saya beli waktu masih di Jakarta. Saya cari mikrotik ini lagi karena ada keperluan kerjaan yang membutuhkan perangkat networking.

Karena pengen mengaktifkan router ini lagi karena sayang kalau cuma terbengkalai di gudang, akhirnya saya ubek – ubek lagi ilmu yang sudah lama mengendap yang praktis tidak pernah saya gunakan sejak 2015 akhir. wow, sudah sekitar 5 tahunan.

Singkat cerita, saya pengen menjadikan mikrotik ini wireless repeater, karena router yang ada tidak cukup menjangkau ruangan yang agak besar dengan baik. Ada bagian – bagian ruangan yang sinyalnya kecil.

Saya baca-baca lagi, mencari berbagai sumber, coba-coba implementasikan, belum ada yang berhasil. Setelah kombinasikan berbagai informasi tadi, jadilah mikrotik saya sebagai repeater.

Step singkatnya adalah:

  1. Upgrade Router Os ke versi terbaru yang mendukung Wireless Repeater. For my case, saya update ke versi 6.45.9. Didalam versi ini sudah ada “shortcut” untuk menjadikan mikrotik router dengan beberapa klik saja.
  2. Masuk ke Wireless Iterface
  3. Masuk ke pengaturan wlan1 > Double klik wlan1
  4. klik tombol Setup Repeater sebelah kanan
  5. Masukkan SSID master dan password
  6. Start
  7. Close jika sudah Done.

O iya, sebagai informasi, router atau akses point utama/master punya saya bukan mikrotik. Mungkin karena ini saya tidak bisa langsung konek internet ketika device connect lewat repeater, karena gateway yang didapat ternyata bukan gateway master, tetapi gateway repeater. Jadi ada step tambahan yang saya lakukan, yaitu setup DHCP server dan pada tab network, isikan Gateway router utama.

Dengan cara ini saya bisa mendapatkan cakupan wifi yang lebih luas, dengan SSID yang sama, Password yang sama, dan Network yang sama.