Jadi ada yang menarik yang saya cuplik dari pengajian Al-Hikam yang disampaikan oleh KH. Imron Jamil. kira – kira intinya adalah:
” walaupun gelombang radio apik, sing disiarne apik-apik, tapi lek batu radione bosok yo ra iso nompo gelombang”
“walaupun gelombang radio bagus, yang disiarkan bagus-bagus, tapi kalau batrei radionya jelek ya tidak bisa menerima gelombang”
Analogi diatas digunakan untuk menjelaskan didalam kajian bahwa walaupun Gusti Allah SWT Maha Pengasih, Maha Penyayang, Memberikan hikmah-hikmah yang disampaikan kepada manusia, tapi kalau manusia memiliki hati yang kotor, hati yang keras, ya tidak bisa menangkap hikmah-hikmah tersebut.
Hati kotor bisa saja karena banyak dosa, sering iri, sering ria, sombong, merasa benar sendiri, sampai merasa apa yang dilakukan oleh orang lain semua salah. Dan penyakit – penyakit hati lainnya.
Pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil ini merupakan salah satu faforit saya dan keluarga di rumah. Saya pertama mendengarnya waktu SMA dulu ketika pengajian ini diputar di radio tiap pagi. Jadi sambil memulai hari-hari pagi, sambil siap-siap ke sekolah, sambil nyapu halaman, sambil masak, orang-orang di sekitar karesidenan kediri bisa sambil mendengarkan pengajian ini. Pengajian yang mengungkap hikmah-hikmah dari kehidupan, sudut pandang yang lain dalam memaknai kehidupan, tindak-tanduk dan sopan santun dalam beripadah. dll.
*file mp3 kumpulan rekaman pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil di radio bisa ditemukan disini