Kenapa Kita tidak Ke Bulan Lagi?

Katanya manusia sudah pernah berhasil mendarat di Bulan. Kalau Benar kenapa kita tidak ke Bulan lagi?.

Pertanyaan itu mungkin sering kita dengar oleh orang-orang di sekeliling kita. Setidaknya saya beberapa kali menerima pertanyaan tersebut.

Jawaban yang sederhana adalah karena alasan “Dana”

Ya, dana adalah alasan utama dan sangat masuk akal selain alasan politik atau alasan – alasan yang lain.

Pada saat itu memang dua blok barat (AS) dan blok timur(Soviet) sedang gencar menyebarkan pengaruh, propaganda, dan unjuk kekuatan satu sama lain yang berbentuk perang dingin. Muara utamanya adalah penakhlukan luar angkasa.

Segala sumber daya kedua negara berfokus pada penakhlukan luar angkasa, mana yang paling kuat. Segala upaya dikerahkan untuk mendukung hal itu, sehingga kekuatan politik, ekonomi, dan pengetahuan negara dikerahkan.

Pergi ke Bulan adalah perjalanan yang sangat mahal, bahkan untuk sekelas negara. Saya kutipkan dari wikipedia tentang Cost program Apollo yang mengantarkan manusia ke Bulan:

The final cost of project Apollo was reported to Congress as $25.4 billion in 1973.[82] It took up the majority of NASA’s budget while it was being developed. For example, in 1966 it accounted for about 60 percent of NASA’s total $5.2 billion budget.[83] A single Saturn V launch in 1969 cost up to $375 million, compared to the National Science Foundation‘s fiscal year 1970 budget of $440 million – wikipedia(program cost)

Dari kutipan diatas bisa kita lihat untuk peluncuran satu roket Saturn V saja membutuhkan dana yang hampir sama dengan budget salah satu lembaga national, apalagi untuk beberapa kali peluncuran atau percobaan peluncuran. Dan dana tersebut habis dalam beberapa detik untuk dibakar.

Para pengambil kebijakan dan pemerintah AS sangat masuk akal jika tidak menjalankan program itu lagi setelah perang dingin selesai karna prioritas programnya juga berbeda, apalagi menggunakan anggaran belanja negara.