Hidung Mbeler…

Waktunya sakit ya sakit. Tugasnya orang sakit ya sabar dan ikhtiar cari obat. Urusan hasil dan kesembuhan Urusan Gusti Alloh. Yang pengting ikhtiar sebisa mungkin, nyari obat secocok mungkin. Setelah ikhtiar selanjutnya ya tawakkal ‘ala Alloh… Semoga Diberi Kesembuhan.

Hidung mbeler…,minum obat sambil makan diwarung, diledekin ama yang jaga warung. “kayak kakek aja minumnya puyer bintang tuju” (sori sebut merek, bukan untuk iklan). Wong sama – sama manusia, minum obat yang sama ya gak ada masalah to. Gak ada yang aneh. Emang herus jadi kakek dulu buat minum puyer…:D

Yang penting usaha… usaha dulu, ikhtiar…Bismillahirrohmaanirrohiimm… “Tombo Teko Loro Mingat!!!”

Antariksa Sebagai Pilihan

Dulu waktu sma saya bingung dalam memilih jurusan. Pada waktu kelas tiga MI (madrasah ibtidaiyah, setara SD) saya bercita-cita jadi insinyur. Kemudian kelas 6 berubah pingin jadi apa ya, lupa. trus sempat pula ingin jadi pilot. Bahkan saat TK atau belum sekolah, saya sangat terobsesi dengan genset yang dipakai hajatan tetangga. Tiap ada hajatan, saya selalu asyik melihat roda diesel yang berputar.

Ketika MTs, saya melihat kalau fisika itu menarik. matematika kayaknya asyik walaupun nilainya gak asyik. Kimia baru dipelajari saat SMA dan saya gak mudeng, walaupun secara umum menarik. habis MTs biasanya ke MAN, tapi saya mangkir jadinya ke SMA. di SMA kelas 1 saya udah mikir2 jurusan. saya pengen ke jurusan elektro. Trus pernah berubah kayaknya. baru pas detik-detik terakhir pemilihan jurusan saat SPMB, saya menemukan jurusan astronomi di buku latihan SPMB. Waktu SMA juga sering termenung sendiri di loteng kos kosan sambil lihat langit yang ditaburi bintang (waktu SMA saya sudah kos).

astronomi tampaknya unik nih. gak umum dan aneh. karna mungkin saya aneh dan selalu ingin berbeda dengan yang lain, jadinya saya milih astronomi. ternyata di astronomi, walaupun sudah berada pada kumpulan orang-orang aneh (unik), saya masih ingin menjadi yang paling unik dengan memilih topik radio astronomi yang masih jarang diambil orang.

Jadi ketika memilih astronomi, waktu itu saya belum memiliki pengetahuan yang luas tentang astro, ntar mau ngapain, kerja dimana dsb. Namun sekarang saya terfikir, mungkin inilah jalan yang ditunjukkan Allah Ta’ala kepada saya. disini saya bisa merasakan bahwa astronomi merangkum hampir semua (klo g bs dikatakan semua) ilmu pengetahuan yang ada. Fisika, kimia, matematika, biologi dll yang dulu saya anggap menarik semua sampai saya bingung mau milih apa. Teknik Fisika juga sempat menjadi kandidat jurusan yang ingin saya masuki.

Di jurusan antariksa ini, semua ilmu-ilmu tadi bisa diaplikasikan semua di sini. bahkan hoby ngobrak-ngabrik alat  serta solder menyolder yang saya lakukan sejak MI bisa tersalurkan disini (yang akhirnya jadi topik tugas akhir saya yaitu mengembangkan teleskop radio di bosscha). Bicara teleskop radio jadi ingat saat MTs waktu itu saya culik alat dapur yang dipakai untuk mentiriskan sesuatu yang digoreng (bahasa indonesianya apa ya, klo bahasa jawanya serok) untuk dijadikan antena radio. Krna gak punya teorinya jadi ya antena ini kayak gak fungsi :p. Akhirnya “serok” itu kembali lagi ke dapur setelah menghuni gudang alat-alat saya dibawah dipan selama beberapa waktu.

Jika dipikir-pikir, tempat saya sekarang ini  mungkin adalah tempat yang bisa menghimpun semua impian saya sejak kecil. Disini saya bisa banyak berkarya. Kalau waktu kecil saya memiliki beberapa impian, sekarangpun ada beberapa impian atau ambisi yang ingin saya wujudkan dalam jangka panjang.

  1. Ingin membuat interferometri teleskop radio yang professional hingga bisa dipakai untuk imaging.
  2. Ingin membuat antena dalam teleskop radio di poin satu bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal (tidak hanya astronomi)
  3. membuat radar astronomy yang bisa digunakan untuk early warning buat obyek yang mungkin bisa dianggap berbahaya yang melintas Indonesia.
  4. menjadikan alat diatas menjadi alat yang bermanfaat untuk Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. 

Saya sadar bahwa obsesi diatas tidak akan tercapai selain kerja keras dan doa. Doa disini termasuk doa agar apa yang dilakukan di dunia ini Diridhai Allah Ta’ala. Gak ada gunanya saya kerja keras klo gak Diridhai Allah Ta’ala.Yang bisa dan harus saya katakan adalah Alhamdulillah Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan hingga kondisi saya sekarang. Allah Ta’ala Maha Tahu akan kondisi terbaik bagi hamba-Nya.

Ayam Vs Tempe

Kalau ada yang protes ini tidak tidak masuk akal, ya mungkin ini benar jika maksud Vs adalah pertarungan dalam rangka mengadu dalam fighting. Ya gimana tempe mau melawan ayam, yang ada tempe dimakan ayam.

Vs yang dimaksud dalam judul diatas adalah dalm hal makanan. Lebih gampangnya pilih lauk tempe atau ayam gt (ribet amat mau ngomong gitu aja). Kalau yang ditanya saya, dengan penuh keyakinan saya akan pilih TEMPE, tanya kenapa? karna bagi saya tempe itu lebih enak daripada AYAM dan DAGING – daging yang lain. Hey, Are you vegetarian?, no, Hmmm, maybe yes… So, intinya saya bingung mau jawab apa, karena saya walaupun tidak suka daging tapi kadang saya masih makan makanan yang ada dagingnya, seperti bakso, kan ada dagingnya, nuget, kan ada kandungan dagingnya, sosis, kan ada dagingnya juga. Saya belum melihat arti atau devinisi vegetarian apa, tapi disini anggap saja vegetarian adalah yang tidak makan daging sama sekali.

Lha trus, kamu gak suka daging yang seperti apa dan masih mau makan daging yang seperti apa? yow, good question… Saya tidak akan memakan lauk daging yang masih ber-rupa, berasa dan berbau seperti daging khususnya yang berbau sangat tajam seperti amis, warna-warna merah darah, bau-bau daging kambing, apalagi lauk daging-daging yang masih bertulang. Mereka adalah makanan – makanan yang saya hindari. Bukan berarti saya alergi dengan daging tapi memang kalu dipaksa makan, pasti tidak akan tertelan. seperti yangkut di tenggorokan, bahkan bisa menstimulus makanan yang lain untuk kembali keluar alias pingin muntah.

Sedangkan daging yang masih bisa saya makan adalah daging yang sudah tidak berbentuk , berbau, dan berasa seperti daging, kecuali ayam. Ayam yang sudah berbentuk lain seperti sosis, nuget, atau bakso(yang tidak bertulang), saya bisa makan. tapi kalau daging kambing walaupun dibuat nuget atau sosis sepertinya tidak akan termakan karena baunya itu. Daging sapi walaupun berbentuk roti juga sepertinya tidak akan termakan juga, karena baunya, dan rasanya itu yang kenyal-kenyal gimana gt, kecuali sosis sapi. Kalau kornet mungkin masih bisa kalau sedikit, tapi kalau sudah kebanyakan, wah… mungkin akan gak tahan juga.

Lalu bagaimana dengan daging yang bersumber dari laut?. Defaultnya ngak mau, kecuali ikan asin. Sarden juga gak bisa termakan karna baunya itu. Gurami sepertinya masih bisa sedikit-sedikit.

Ah… Repot Sekali Kau Ini? Apa – apa gak doyan….

Ya mau gimana lagi, sepertinya ini sudah menjadi karakter lidah saya… ya seperti orang yang dipaksa makan makanan yang dia gak doyan kan pasti gak kemakan juga. dan Sebenarnya makanan saya gak sulit kok… cukup nasi sama krupuk saja sudah bisa menyambung nyawa dan menurutku itu sudah enak. Bahkan makanan favorit saya kalau lagi pulang kampung adalah nasi lauk Tempe sama Sambel Trasi…wuihhh sedap sekali. Empat Jempol lah buat Tempe Kediri. Trus Sambel Tumpang sama krupuk… ini juga favorit. Tahu goreng juga enak. Jadi kalau untuk mengejar gizi paling ya dari makanan bergizi yang bukan dari daging.

Jadi jangan menawari saya daging kalau tidak ingin daingnya tersisa…:D. Menawari saya daging seperti menawari jengol pada orang yang gak suka jengkol….:)