Drupal 7: Structure Content Type Tidak Menampilkan Penuh

Ada kasus dimana halaman admin content type yand dibawah menu structure tidak menampilkan informasi secara penuh seperti form content type itu sendiri dan pengaturan yang lain. Seperti ada css atau javascript yang tidak ter-load dengan sempurna.

Saya menemukan solusi di internet yang menyatakan kalau masalahnya adalah di Token. Kemungkinan terlalu berat untuk menampilkan token sampai lapis 3.

Solusinya adalah setting token di bagian configuration>system>token supaya menampilkan list token hanya sampai kedalaman 2 saja. Secara default kedalaman token sampai 3 lapis.

Setelah diubah kedalaman token menjadi 2, halaman admin edit content type menjadi normal kembali.

Drupal 7 Google Custom Search

Google Custom Search adalah feature dari Google yang memungkinkan kita menambahkan searchbox pada website kita dimana hasil dari search akan diambil dari databasenya Google dan ditampilkan didalam halaman website kita.

Untuk kasus saya ketika menggunakan Drupal 7, idenya adalah menambahkan searchbox di bagian header website dan menampilkan hasilnya di halaman search.

Konsepnya buat form search-box di bagian header dan redirect hasilnya beserta kata yang dicari ke halaman search.

Pada halaman search, ambil kata kunci yang dicari menggunakan $_GET  . Masukkan juga script yang disediakan google di halaman search. Jangan lupa setting variable yang dipakai oleh kata kunci yang dicari. Biasanya google menggunakan variable q .

Sebelumnya buat content baru dengan type Basic page. Masukkan title Search dan kosongkan isinya.  Setelah itu buat template khusus untuk content ini.

Bagusnya drupal, kita bisa membuat template khusus untuk node atau content tertentu. Dalam kasus ini, buat file template dengan format page–node–[nomor node].tpl.php . Nomor node disesuaikan dengan nomor node dari content yang kita buat untuk halaman search.

Dan Selesai…!

4 Langkah Mudah Konfigurasi Drupal 7 untuk Mengirim HTML Email lewat SMTP

1. Siapkan beberapa modul yang dibutuhkan

Modul-modul dibawah ini dibutuhkan bagi drupal untuk mengirim email. Install masing – masing modul sebelum digunakan.

  • MailSystem
  • Mimemail
  • SMTP

2. Masuk konfigurasi Mimemail

Masuk ke halaman konfigurasi mimemail  admin/config/system/mimemail  dan masukkan nama pengirim dan alamat email pengirim.

Masukkan juga kode verifikasi dibagian advanced setting di bawah.

3. Masuk konfigurasi SMTP

Masuk ke konfigurasi SMTP  admin/config/system/smtp  dan aktifkan smtp di halaman tersebut. Masukkan smtp server dan credential yang diperlukan.

4. Masuk konfigurasi Mailsystem

Masuk ke konfigurasi Mailsystem admin/config/system/mailsystem  dan buat profil baru pada bagian New Class. Pada bagian format() pilih MimeMailSystem dan pada bagian mail() pilih SmtpMailSystem . Setelah itu Save Configuration.

Pada Site-wide default MailSystemInterface class  pilih profil baru yang baru saja dibuat.

Web Font

Dalam desain web, saya sebenarnya gak terlalu peduli dengan jenis font di website. Yang penting bisa dibaca dengan mudah sudah cukup. Tetapi untuk orang lain bisa jadi font adalah hal yang penting dalam tampilan web.

Karena satu lain hal harus merubah font, akhirnya saya harus mencari font-font yang bisa dipasang di website tanpa harus bayar alisa gratis.

Salah satu sumber font gratis adalah google font, yaitu di https://fonts.google.com . Disana ada banyak jenis font yang bisa digunakan untuk website secara gratis. Tinggal pilih font yang diinginkan dan dimasukkan ke dalam css.

Cara pilihnya tinggal click plus sign dan disana ada cara untuk menggunakannya. Namun agar bisa menggunakan css @font-face , kita buka alamatya, misalnya https://fonts.googleapis.com/css?family=Open+Sans  di browser dan copy paste ke css kita.

Setelah itu tinggal panggil nama font-nya di css kita. That’s it.

Perbedaan Backup dan Snapshot pada DigitalOcean

Backup (membuat salinan) adalah proses yang sangat penting dalam me-manage system. Sudah sering kita mendapat peringatan untuk backup dulu sebelum melakukan perubahan pada system komputer.

Backup dalam DigitalOcean ada dua, yaitu “Backup” dan “Snapshot”. Perbedaan utamanya, backup dijalankan secara otomatis oleh system DO ketika droplet sedang nyala, sedangkan snapshot dibuat secara manual oleh pengguna ketika droplet sedang mati.

Snapshot dan Backup sama-sama tersimpan didalam account kita. Posisinya independent terhadap droplet.

Pengalaman saya, untuk membuat snapshot, kita harus mematikan droplet dulu lewat command line shutdown -h now atau poweroff , kemudian dilanjutkan dengan mematikan droplet lewat web interface dengan menekan tombol Power Off.

Proses Power Off dalam kasus saya, yang menggunakan droplet terkecil, memakan waktu kurang lebih selama lima menit. Setelah Power Off complete, kita tinggal bikin snapshot. Proses snapshot  kira-kira butuh waktu tujuh menit. Untuk ukuran droplet berbeda, waktu yang dibutuhkan juga akan berbeda.

Kelemahan backup, dia tidak meng-copy seluruh system secara utuh. Begitulah kira-kira claim DO, karna system sedang berjalan ketika proses copy sedang berlangsung. Sedangkan snapshot lebih menjamin keutuhan copy.

Kegunaan backup di DO, mungkin lebih mirip dengan System Restore punya Windows.

Lalu bagaimana dengan kegunaan Snapshot?

  1. Scalling. Begitu snapshot dibuat, kita bisa gunakan untuk merubah ukuran server. Kita bisa bikin droplet baru dengan spesifikasi dan konfigurasi yang sama dengan droplet asal dimana snapshot dibuat. Kita juga bisa menggunakan snapshot tersebut untuk membuat droplet dengan ukuran lebih besar.
  2. Occasional Usage. Misalnya kita membutuhkan server tapi hanya di waktu-waktu tertentu saja, kita bisa gunakan snapshot untuk membangun server yang siap jadi. Setelah penggunaan selesai, kita bisa matikan dan “destroy” server tersebut. Lain waktu kita masih bisa membangun server lagi dengan konfigurasi yang sama dengan snapshot yang ada.
  3. Backup. yaitu kita memiliki duplicate system seperti “blueprint” yang siap digunakan kapan saja dan memiliki fleksibilitas lebih ketika dijalankan kembali.

 

Referensi:
https://www.digitalocean.com/community/tutorials/digitalocean-backups-and-snapshots-explained