“batu bosok ra iso nompo gelombang!!” :D

Jadi ada yang menarik yang saya cuplik dari pengajian Al-Hikam yang disampaikan oleh KH. Imron Jamil. kira – kira intinya adalah:

” walaupun gelombang radio apik, sing disiarne apik-apik, tapi lek batu radione bosok yo ra iso nompo gelombang”

“walaupun gelombang radio bagus, yang disiarkan bagus-bagus, tapi kalau batrei radionya jelek ya tidak bisa menerima gelombang”

Analogi diatas digunakan untuk menjelaskan didalam kajian bahwa walaupun Gusti Allah SWT Maha Pengasih, Maha Penyayang, Memberikan hikmah-hikmah yang disampaikan kepada manusia, tapi kalau manusia memiliki hati yang kotor, hati yang keras, ya tidak bisa menangkap hikmah-hikmah tersebut.

Hati kotor bisa saja karena banyak dosa, sering iri, sering ria, sombong, merasa benar sendiri, sampai merasa apa yang dilakukan oleh orang lain semua salah. Dan penyakit – penyakit hati lainnya.

Pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil ini merupakan salah satu faforit saya dan keluarga di rumah. Saya pertama mendengarnya waktu SMA dulu ketika pengajian ini diputar di radio tiap pagi. Jadi sambil memulai hari-hari pagi, sambil siap-siap ke sekolah, sambil nyapu halaman, sambil masak, orang-orang di sekitar karesidenan kediri bisa sambil mendengarkan pengajian ini. Pengajian yang mengungkap hikmah-hikmah dari kehidupan, sudut pandang yang lain dalam memaknai kehidupan, tindak-tanduk dan sopan santun dalam beripadah. dll.

*file mp3 kumpulan rekaman pengajian Al-Hikam oleh KH. Imron Jamil di radio bisa ditemukan disini

Tata Cara Shalat Jenazah dan Shalat Ghoib

Berawal dari sholat ghoib yang dilakukan setelah shalat jum’at di Istiqlal yang lalu, saya jadi mencari-cari bagaimana bacaan shalat jenazah/ghoib yang bener. Sudah lama saya tidak melakukannya, karna praktis saya tidak pernah melakukannya selama beberapa tahun terakhir ini. Kalau teori sudah dipelajari sejak MI dan MTs bertahun-tahun yang lalu dan praktek-pun sudah lama tidak dilakukan.

Saya menemukan tata cara dan bacaan yang di posting di sini dan saya copy paste di halaman ini:

<————–mulai mengutip——————–>

Syarat-syaratnya :

a. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
b. Letak jenazah sebelah kiblat didepan yang menshalati.
c. Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian dan tempat.

Rukun dan cara mengerjakannya.

Shalat jenazah tanpa ruku dan sujud juga tanpa iqamah.

a. Niat

Lafal niat untuk jenazah laki-laki sebagai berikut :

“Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiraatin fardlal kifaayati (ma’mumam/imamam) lillahi ta’alaa.”

Artinya : “aku niat shalat atas mayat ini empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

Lafal niat untuk jenazah perempuan sebagai berikut :

“Ushalli ‘alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiraatin fardlal kifaayati (ma’mumam/imamam) lillahi ta’alaa.”

Artinya : “aku niat shalat atas mayat ini empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

b. Setelah niat, dilanjutkan takbiratul ihram : Allahu Akbar , setelah itu membaca surat Fatihah, kemudian disambung dengan takbiratul ihram kedua : Allahu Akbar.

c. Setelah takbir kedua membaca shalawat atas nabi Muhammad saw. Minimal:

“Allahumma Shalli ‘alaa Muhammadin” artinya : “Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad”

d. Kemudian takbir ketiga disambung dengan do’a minimal sebagai berikut :

“Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu”

Artinya : “Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma’afkanlah dia

Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahum.

e. Setelah itu takbir ke empat, disambung dengan do’a minimal :

“Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

Artinya : “Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia.”

f. Salam

SHALAT GHAIB (FARDU KIFAYAH).

Yaitu shalat jenazah tetapi tidak dihadapan jenazah (jenazahnya berada ditempat lain atau sudah dimakamkan). Niatnya :

“Ushalli ‘alaa mayyiti (Fulanin) al ghaaibi arba’a takbiraatin fardlal kifaayati lillahi ta’alaa”

Artinya : “aku niat shalat gaib atas mayat (fulanin) empat takbir fardu kifayah (makmum/imam) karena Allah”

Fulanin diganti dengan nama mayat yang dishalati.

Syarat, rukun dan tatacara shalat ghaib sama dengan shalat jenazah

***

Dari berbagai sumber

<———————akhir kutipan———————–>

Tata cara diatas sama dengan apa yang saya ingat ketika belajar di Madrasah dulu. Dan Alhamdulillah masih sedikit ingat ketika shalat ghaib kemarin.

Catatan Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at tadi disampaikan oleh khatib yang dulu pernah juga jadi khatib di kantor ini. Saya masih ingat karena materi dan cara beliau menyampaikan sangat menarik dan mudah dicerna. Sama seperti khutbah yang sebelumnya, khutbah ini saya tidak ngantuk dan mendengarkan dari awal sampai selesai.

Salah satu materi yang masih saya ingat yaitu tentang keagungan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah mencontohkan bahwa tidak pernah Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan ya Muhammad, tapi kalau Nabi-Nabi lain banyak seperti ya Isa, ya Musa, dll. Disini kita sudah di contohkan untuk memanggil dengan cara yang lebih sopan, yaitu memanggil sesuai dengan posisi dan perannya, seperti ya Rosululloh.

Materi yang kedua yaitu tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah Al-Qur’an. Pak Khatib mengambil contoh dari segi struktur. Beliau menyampaikan yang intinya ada orang yang mengkaji dan memprotes kalau Al-Qur’an yang beredar sekarang bukan Al-Qur’an yang seharusnya. Kata mereka Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an Usman. *saya jadi teringat dengan mushaf utsmani. kata ini pertama kali saya dengar kalau gak salah waktu ikut dipaksa ikut pondok pesantren bulan puasa di Lirboyo…* . Kata mereka urutan Al-Qur’an itu seharusnya sesuai dengan waktu diturunkannya. Tapi sampai sekarang belum ada struktur urutan Al-Qur’an yang menurut mereka benar itu. Sedangkan urutan Al-Qur’an yang sekarang beredar adalah urutan yang sesuai dengan urutan yang biasa dibaca oleh Rosululloh ketika tadarus yang langsung dibimbing oleh Malaikat Jibril selaku pembawa wahyu, begitu Khatib menambahkan.

Ada lagi yang menarik, yaitu khatib mengutip lagu Ibu Kita Kartini. Saya kira beliau akan menjelaskan tentang perempuan karena hari ini bertepatan dengan hari wanita sedunia *tau dari doodle-nya google. Ternyata beliau tidak menjelaskan tentang itu. “Ibu kita kartini…” dan pada baris terakhir ada kata “…harum namanya”. Jadi namanya harum atau kartini. Beliau menyampaikan, begitu juga dengan kata-kata yang disampaikan dalam kitab jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. “…Ismuhu Ahmad”… disitu bukan berarti namanya Ahmad tapi terjemahkan seluruhnya menjadi “namanya sangat terpuji”,  jadi tidak diterima mentah-mentah sebagai seseorang yang bernama Ahmad, begitu beliau menganalogikan.

Selain diatas masih banyak lagi yang disampaikan, tapi yang saya masih ingat kira-kira seperti diatas walaupun redaksinya tidak sama persis. Kalau ada kesalahan berarti dari saya sendiri kalau ada benarnya itu hanya Dari Allah SWT. Wawlahua’lam

Catatan Ceramah Tarawih 23agu10

Para ulama telah mengajarkan bahwa ikatlah ilmu dengan tulisan. Oleh sebab itu, saya akan menulis catatan apa yang tadi saya dengar dari ceramah di masjid Salman ITB setelah solat isya sebelum solat tarawih. Semoga catatan ini bisa mengikat ilmu dan ilmu itu bisa bermanfaat barokah dunia akhirat.

Ok, hari ini adalah hari senin 23 Agustus 2010 bertepatan dengan puasa hari ke 12 Ramadhan 1431 H. Ilmu yang disampaikan hari ini tidak kalah luar biasanya dengan ilmu yang disampaikan kemarin. Banyak hal baru yang saya dapat sehingga membuat saya lebih ngeh tentang ilmu agomo, aamiinn..!!!

Babi hukumnya haram untuk dimakan. Jika ditanya kenapa, maka jawabannya adalah karena Alloh Mengharamkannya, titik. Kenapa haram dan tidak boleh dimakan?, karena Alloh Memerintahkan kita untuk tidak memakannya. Kalau sekarang ditemukan bahwa pada babi terdapat cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan manusia, itu salah satu hikmahnya. Bukan berarti juga dengan memasak daging babi sekian derajad sehingga cacing pita mati trus daging babi jadi halal, tidak, karena bukan itu yang menyebabkan daging babi haram. Saya ulangi lagi yaitu yang membuat daging babi haram adalah karna Alloh Mengharamkannya.

Seorang yang mengaku beriman kepada Alloh ya harus ikut aturan yang ditentukan oleh Alloh, tidak perlu kenapa begini kenapa begitu, ya karena kita diperintahkan begitu dan dilarang begini. Tidak semuanya bisa diterima oleh akal karena akal manusia terbatas, sedangkan Alloh SWT yang menciptakan manusia dan segenap alam ini tidak terbatas dan Maha segalanya.

Kenapa solat subuh 2 rokaat, dhuhur 4 rokaat, ashar 4 rokaat, maghrib 3 rokaat dan isya 4 rokaat,  ya memang aturannya seperti itu. Kenapa gak subuh 4 rokaat karna tenaga masih fresh dan dhuhur 2 rokaat saja karena sibuk ini itu dan sebagainya, ya karna memang aturannya bukan seperti itu. Tapi walaupun demikia, ada juga aliran “sesat” yang mengajarkan kalau sholat gak perlu pake formasi 2,4,4,3,4. Langsung saja pagi solat 17 rokaat. Toh sama saja jumlahnya sehari. Masak beli rumah dicicil, motor dicicil, panci dicicil, solat cuga dicicil. Langsung saja kontan 17 rokaat toh sama aja…:D (ketawa miris….).

Anehnya orang seperti itu, yang mempermasalahkan aturan Alloh, bisa jadi justru sangat taat dan patuh terhadap aturan manusia yang bisa jadi salah. Begini, ketika sakit dia pergi ke dokter.
Ditanya sama dokter.
“Sakit Apa?”
“Wah, justru itu saya ke sini dok, saya ingin cari tau saya sakit apa, kalau saya tau, ngapain saya kesini..”
“Ok, berbaring disana!”, berbaring dia, nurut.
“buka kancing baju yang atas” dibuka, nurut
“buka mulut!” nurut, gak nanya kenapa harus buka mulut, padahal keluhan kita di perut misalnya, atau pening di jidat, gak nanya kita apa urusannya dengan mulut, toh yang pening di jidat…:D
trus kita dikasih obat
“kapsul ini dimineum 3 kali sehari, tablet ini diminum setengah jam sebelum makan dan yang ini sesudah makan” nurut kita, gak nanya macam-macam, dan gak bikin aturan sendiri minum semua obat sekaligus di pagi hari biar cepet toh sama aja jumlah yang diminum.
Hal itu kita lakukan karena kita percaya pada doketer.  

Lain ceritanya kalau pas kita sakit, lagi jalan, trus tiba-tiba di pinggir jalan ada orang minta kita buka mulut, buka kancing baju, suruh tiduran, dikasih obat, mau nglakuin gak? klo saya sih engga karna saya tidak percaya.

Itulah sebabnya kita harus hati-hati masalah agama, karena semua sudah ada aturannya. Tidak sepenuhnya harus sesuai dengan akal, karena akal kita ini terbatas. Kita ingat lagi pesan kanjeng Nabi supaya tetap berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan Assunah. Semoga kita semua termasuk golongan yang Diridhoi dan Diberi Petunjuk Oleh Alloh SWT…Aaamiinn..Wallohua’lambisshowab.