Philae: Halo Bumi, Saya Telah Sampai dan Mendarat di Permukaan Comet Dengan Selamat

Kira-kira begitu kali percakapan pembuka antara Philae dengan ruang kontrol ESA di Bumi setelah berhasil mendarat di permukaan Comet 67P .

[xyz-ihs snippet=”philae-landing-animation-esa”]
Video animation of Philae landing on Comet 67P. Credit: ESA

Philae adalah delegasi manusia pertama yang berkunjung ke sebuah komet dan mendarat di permukaanya. Dia membawa misi untuk mempelajari asal usul tata surya  Dia melakukan perjalanan yang sangat panjang dan lama. Dia menghabiskan perjalanan kurang lebih sepuluh tahun untuk sampai di Comet 67P. Perjalanan yang pendek saja kita kadang tersesat, apalagi perjalanan sepanjang dan selama itu. Tanpa perhitungan yang teliti dan pengawasan yang terus menerus, bisa jadi Rosetta (kendaraan philae) bisa tersesat ntah dimana.

Peta Perjalanan Philae dan Rosetta Menuju Comet P67. Sumber: storiesbywilliams.com
Peta Perjalanan Philae dan Rosetta Menuju Comet P67. Sumber: storiesbywilliams.com

Tantangan yang dihadapi Rosetta adalah dia harus mendatangi suatu benda dimana bendanya sendiri juga bergerak. Kalau Rosetta punya bahan bakar yang tidak terbatas atau bisa terbang secepat kilat sih gak masalah, yang jadi masalah adalah rosetta juga memiliki keterbatasan kecepatan dan bahan bakar, selain itu rosetta juga disetir oleh supir yang ada di Bumi yang memiliki response delay.

Response delay ini gambarannya misalnya kita ingin menyuruh rosetta geser dikit karna agak salah jalur. Nah, perintah nyuruh geser ini harus dikirim beberapa waktu sebelumnya. Setidaknya ada beberapa saat jeda sebelum rosetta bertindak sesuai dengan yang kita perintahkan di Bumi.

Agar tidak sering gesar-geser posisi berarti kita harus betul-betul cermat menghitung lintasannya. Kita juga harus cermat menghitung lintasan target. Setelah itu ditentukan pula lokasi pencegatan cometnya.

Dari gambar lintasan diatas, rosetta butuh ancang-ancang sampai empat kali berputar di sekitar orbit Bumi sebelum loncat ke Comet target. Kalau loncatannya gak pas bisa gak nyampai target. Misalnya  terlalu kenceng bisa kelewat atau terlalu lemah jadi gak sampai target.

Inilah menariknya mempelajari trayektori atau lintasan benda di luar angkasa… 😀