Cara Agar Program Tetap Berjalan Walaupun Terminal Ditutup

Judulnya agak ambigu, hahaha 😀

Saya sedang menemui kasus dimana ketika sebuah program dijalankan menggunakan command di terminal, program akan ikut tertutup ketika terminal ditutup. Nah, gimana caranya agar program atau perintah yang kita berikan ke mesin tetap berjalan walaupun komunikasi menggunakan terminal ke mesin telah diputus.

Hal ini memang terlihat sepele jika kita membuka pada komputer yang ada dihadapan kita dan programnya tidak memakan waktu lama, tinggal buka lagi programnya. Masalah baru muncul ketika kita menjalankan program atau suatu operasi yang membutuhkan waktu lama dengan akses dari remote komputer. Tentu akan lebih optimal jika kita memberikan perintah ke komputer dari remote komputer dan bisa meninggalkan perintah atau operasi tetap berjalan walaupun remote komputer yang kita gunakan untuk memberi perintah telah dimatikan.

Setidaknya ada dua command yang saya gunakan yaitu:

$setsid <command>

dan

$<command> &

biasanya saya lebih sering menggunakan

$setsid <command>

dengan perintah tersebut, walaupun terminal ditutup, program atau operasi yang tengah berjalan tidak terhenti.

Pengaturan Canon 60D untuk Video

Kemungkinan saya akan ikut ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk mendokumentasikan Forum Group Discussion seperti yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu di Tuban dan Gresik, Jawa Timur. Ada clip-clip video, snapshot, dan gambar yang perlu diambil. Seperti biasa, saya memilih DSLR untuk mendukung tugas ini dan pilihan saya adalah Canon 60D. Waktu ke Jawa Timur, saya tidak sempat mencicipi 60D, oleh sebab itu saya akan berusaha mencari 60D untuk acara kali ini.

Sebelum eksperimen, saya coba cari tips trik singkat untuk mendapat hasil video HD maksimal. Salah satunya dari video berikut ini:

Dari video diatas, bisa diambil point-point penting terkait pengaturan dasar untuk mendapatkan hasil ‘maksimal’.

  1. Movie Exposure pilih manual untuk mendapat hasil yang konsisten.
  2. Shutter speed pilih di angka dua kali frame rate. Misal jika frame rate 24, pilih shutter speed 48 atau yang mendekati seperti 50.
  3. ISO sebisa mungkin yang kecil untuk menghindari noise. Direkomendasikan 160, 250, 320, dan tidak melampaui 1600.
  4. Atur aperture pada posisi paling lebar.
  5. Picture profile: neutral ; Highlight tone priority:Off ; Auto lighting optimizer: Off

Sementara sikian dulu, nanti kalau ada yang baru ditambahkan.

Repost: Center of Milky Way

Postingan ini merupakan postingan ulang dari tulisan yang pernah saya post di blog ITB disini:

Center of Milky Way. © Alfan Nasrulloh/Observatorium Bosscha
Center of Milky Way. © Alfan Nasrulloh/Observatorium Bosscha

Center of Milky Way
single frame
sony A 200
exp 127s
25 Juni 2011 02:45 WIB
Obs. Bosscha

Foto ini diambil pada tanggal 25 Juni 2011 jam 02:45 WIB, dini hari di Observatorium Bosscha. Kamera yang digunakan adalah kamera DSLR Sony Alpha 200 + lensa kit s0ny 18-70 mm. Cuaca pada saat itu sangat cerah dan kering, kondisi yang cukup langka dan berharga.

Sebenarnya agak malas keluar ruangan karna cuacanya sangat dingin, dan angin tumben kenceng malam itu. tapi setelah lihat milky way tampak membentang jelas, seperti “memangil-manggil” untuk difoto, akhirnya ngeluarin kamera dan tripod. Cek sebentar hasilnya lumayan, tapi sayang bintangnya

nge-trail (tampak membentuk garis karena efek gerak rotasi bumi yang terekam kamera dengan ekspossure tinggi).

Karena kurang puas dengan hasil bintang yang ngetrail, akhirnya diputuskan untuk pakai mounting (motor tracking teleskop) vixen sphinx. Set-up tripod dan mountingnya, cari-cari attachment yang pas buat masang kamera langsung yang tanpa harus masang tabung teropong, akhirnya nemu attachment buat tabung teropong William Optic yang biasa dipakai untuk pengamatan hilal. Ternyata attachment ini pas dengan lubang screw di kamera.

Set-up selesai, atur kira-kira berapa ekspossure yang akan dipakai, liat jam, tekan tombol kamera,

tungguin sampai waktu ekspossure selesai, dan lepas tombol kamera. Untuk gambar ini waktu eskpossurenya 127 detik atau sekitar dua menit, dan ini yang agak membosankan. Nungguin kamera bekerja mengumpulkan cahaya, tidak ada yang dilakukan selain mondar-mandir disekitar sambil dengerin lagu di kegelapan. Setelah waktu ekspossure selesai, masih harus menunggu lagi kamera bekerja mengolah cahaya yang baru saja dikumpulkan tadi.

Olah digital di level, color, crop dll. didapat foto diatas. Yah, lumayan lah, walaupun akhirnya besoknya flu, tapi masih ada sekenario konfigurasi instrumen lain yang ingin dicoba. Yang paling susah adalah mensinkronkan waktu, cuaca yang cerah, dan obyek yang tampak.

Bagaimana Jika Orang Tersambar Petir

Akhir-akhir ini setiap hari sering terjadi hujan. Tidak jarang yang disertai petir yang menyambar-nyambar. Apalagi kemarin, petir sangat banyak. Sambil meringkuk di tempat tidur, jadi teringat tentang buku Bagaimana Seandainya…? dari Marshall Brain (How Stuff Works) yang membahas bagaimana jika orang tersambar petir. Karena informasi ini lumayan penting, jadi ingin share di sini.

Ada beberapa sebab mengapa orang tersambar petir (sumpah sambar gledek tidak termasuk ya… :D) , dan ada beberapa bentuk sambaran yang menentukan luka pada tubuh.

  • Sambaran langsung – petir dari awan ke tanah menyambar orang atau sesuatu yang dia pegang, misalnya lagi main golf trus tiba2 petir menyambar gagang golf nya ( kayaknya kurang kerjaan, ngapain main golf lagi mendung tebal dan banyak petir…) hmmm… ya siapa tau lagi mau pulang, petir dah duluan datang…. Sambaran seperti ini dapat mengakibatkan orang langsung tewas sebelum sempat jatuh ke tanah.
  • Sambaran tak langsung – Petir menyambar sesuatu yang berada di dekat tempat kamu berdiri, kemudian meloncat dari benda itu ke tubuhmu. Misalnya, lagi jalan – jalan tiba2 hujan dan banyak petir, berteduh di bawah pohon, petir menyambar ke pohon, trus loncat ke orang itu.
  • Sambaran karena kontak potensial – (waduh, apa lagi nih, Listrik Magnet langsung terngiang-ngiang) Ketika orang sedang menyentuh sesuatu, seperti tiang pagar atau pohon. Petir menyambar benda tersebut dan arusnya mengalir melewati benda itu ke tubuhnya.
  • Sambaran akibat jalur Voltase – Orang sedang duduk di tanah dengan kaki rapat ke depan dan lutut terangkat. Ketika petir menyambar tanah di dekatnya, arus listrik menyebar dan mauk lewat tubuhnya lewat satu titik, katakanlah telapak kakinya dan keluar lewat pantat yang sedang duduk.
  • Voltase sentakan – ketika sedang menggunakan peralatan listrik atau telpon, petir menyambar listrik atau jaringan yang berhubungan dengan alat yang sedang dia pakai. kemudian, menimbulkan sedikit sentakan pada tubuhnya.

Bagian tubuh yang terkena dampak sambaran petir:

  • Sirkulasi darah – Dilaporkan bahwa sambaran langsungberakibat fatal terhadap aktivitas jantung. Ironisnya, jika orang yang tersambar diberi alat kejut jantung listrik kemungkinan masih bisa bertahan hidup.
  • Pernapasan – Akibat paling buruk pada sistem pernapasan adalah terjadinya paralisis (kelumpuhan) paru-paru. Pernapasan bantuan sangat dibutuhkan sehingga korban tidak mati karena kehabisan oksigen.
  • saraf – Ketika saraf pusat terpengaruh, seperti dimensia, amnesia (hilang ingatan), paralisis(lumpuh) sementara, daya reflek rusak, memori kosong, dan kegelisahan atau depresi.

Berita nasional

Beberapa berita yang berhasil didapat dari media online untuk bulan November 2009 ini ada kejadian sambaran petir yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka – luka.

Dari informasi media di atas ada sekitar 11 orang korban yang tersambar petir dan 8 diantaranya meninggal dunia. Kejadiannya menyebar di beberapa daerah. Dari salah satu media diatas didapat bahwa petir sangat banyak saat pergantian musim (pancaroba) dan pancaroba dari musim kemarau ke hujan tahun 2009 ini diperkirakan sampai bulan Desember 2009.

Beberapa kejadian orang tewas tersambar petir saat:

  • Berteduh di Gubuk
  • Naik Perahu Boat
  • Berdiri di bawah pohon
  • Menunggang kuda
  • Berenang
  • Naik mesin pemotong rumput
  • Bermain sepak bola
  • Golf
  • Berbicara di telepon
  • Memancing di perahu
  • Bersepeda
  • Mendaki gunung

Tips

Di dalam ruangan:

  • Jangan gunakan telepon atau peralatan listrik yang terhubung ke kabel listrik gedung.
  • Jangan gunakan mandi, cuci, atau objek, mesin, atau peralatan yang terhubung ke sistem pipa bangunan. Jika sambaran petir mengenai bangunan, kemungkinan arus akan mengalir melalui salah satu kabel listrik atau pipa air, dan Anda bisa menerima kejutan yang fatal.
  • Mobil juga dapat melindungi Anda dari petir karena arus akan mengalir melalui bingkai logam mobil. Jika Anda berada dalam mobil, jangan sentuh logam yang terbuka apapun yang terhubung ke mobil.
  • Struktur seperti tempat penampungan bus kecil atau struktur non-logam tidak memberikan perlindungan yang cukup baik.

Jika terlanjur berada di luar ruangan:

  • Jauhi tinggi ketinggian, objek terisolasi seperti pohon, tiang-tiang bendera, dan menghindari daerah-daerah terbuka besar seperti lapangan atau tempat parkir di mana Anda adalah objek tertinggi.
  • Tetap menjauh dari danau, kolam, rel kereta api, dan pagar, yang dapat membawa arus dari petir yang jauh.
  • Jika tidak ada tempat berlindung, berjongkok, meraih pergelangan kaki dan membungkuk ke depan, sehingga kepala Anda bukanlah bagian tertinggi dari tubuh dan kepala Anda tidak menyentuh tanah. Jangan berbaring di tanah.
  • Jika kilat menyerang sekitar Anda atau sesuatu yang sangat dekat, Anda mungkin mengalami perasaan geli pada kulit dan / atau rambut Anda dapat berdiri di akhir. Jika hal ini terjadi, dengan cepat mengambil posisi yang dijelaskan di atas. Bahkan jika Anda terjebak dalam badai di luar, jangan panik. Anda mungkin akan menemukan tempat berlindung yang memadai.
  • Hindari logam, peralatan pertanian, motor, kereta golf, tongkat golf, dan sepeda.

P3K :

  • Pernapasan – jika napas sudah berhenti, beri napas buatan.
  • Detak Jantung – jika jantung berhenti, beri stimulus detak jantung.
  • Denyut Nadi – jika korban masih memiliki denyut nadi dan pernapasan, cari kemungkinan luka-luka lain. Periksa luka bakar di mana petir masuk dan meninggalkan tubuh. Juga waspada terhadap kerusakan sistem saraf, patah tulang, dan kehilangan pendengaran dan penglihatan.

Tips berkendara saat terjadi badai atau hujan lebat disertai petir:

  • Nyalakan lampu.
  • Minggir ke bahu jalan dan berhenti, pastikan Anda berada jauh dari pohon-pohon atau benda-benda tinggi lainnya yang dapat jatuh pada kendaraan Anda. Tetap di dalam mobil dan nyalakan lampu bahaya sampai hujan deras mereda.
  • Hindari kontak dengan permukaan logam atau melakukan di luar di dalam kendaraan. Kilat yang menyerang dekat dapat berjalan melalui tanah basah untuk mobil Anda.
  • Hindari banjir di jalan raya. Kedalaman air tidak bisa diketahui.
  • Jika Anda mengalami selip, tetap tenang, arahkan bagian depan mobil dengan pelan.
  • Jangan rem atau berbelok tiba-tiba. Ini bisa membuat kendaraan selip. kurangi gas sampai mobil melambat.

Referensi dan Sumber :

  • Brain, Marshall, dan tim HowStuffWorks. Bagaimana Seandainya…?. 2003. Bandung: Pakar Raya
  • http://www.nyc.gov/html/oem/html/hazards/weather_thunder.shtml
  • http://www.nws.noaa.gov/om/brochures/ttl.htm
  • http://www.fema.gov/areyouready/thunderstorms.shtm
  • http://www.surya.co.id/2009/11/20/3-tewas-disambar-petir-jatim-dikepung-puting-beliung.html
  • http://buser.liputan6.com/berita/200911/250597/Nelayan.Tersambar.Petir.Saat.Menjaring.Ikan
  • http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/11/19/40324/Tewas.Tersambar.Petir.Saat.Berteduh.Di.Gubuk
  • http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009110607021825
  • http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/11/09/pria-paroh-baya-tewas-disambar-petir
  • http://beta.bangkapos.com/detail.php?section=1&category=14&subcat=2&id=10974
  • http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=28f960d096e8e646d3100bc759d4c24c&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Sumber Gambar:

  • http://i511.photobucket.com/albums/s353/Komodo_tea/lightning.jpg
  • http://i511.photobucket.com/albums/s353/Komodo_tea/lightning-2a7z.jpg
  • http://i511.photobucket.com/albums/s353/Komodo_tea/lightning-2.jpg