Drupal 7: Menggunakan Drupal API pada external Script

Kasus lagi dimana kita ingin menggunakan Drupal API untuk script yang dibangun diluar system drupal, tapi ingin kita gunakan untuk berinteraksi dengan system drupal. Salah satu kegunaannya adalah untuk menggunakan fungsi-fungsi database seperti db_query()  loading data users dll.

Dalam kasus saya, ingin digunakan pada script yang  menggunakan ajax

Setelah googling ke beberapa sumber, dari forum drupal, dokumentasi, dll, berikut kira-kira kode yang bisa kita gunakan

<?php 
//set the working directory relative to the script
$drupal_path='../../../';
chdir($drupal_path);
define('DRUPAL_ROOT', getcwd());

//Load Drupal API
require_once './includes/bootstrap.inc';
drupal_bootstrap(DRUPAL_BOOTSTRAP_FULL);
?>

Tambahkan pada baris teratas script.

Drupal 7: Render Block Di Artikel Programatically

Mungkin ada yang mengalami kasus seperti saya, ingin menampilkan block dari custom modul di dalam artikel.

Setelah googling akhirnya menemukan code yang sudah berhasil saya coba yaitu seperti ini:

<?php
$block = block_load(<nama_modul>, <nama_block>);
print render(_block_get_renderable_array( _block_render_blocks(array($block))));
?>

Pasang di content artikel atau custom themes. Ganti <nama_modul> dan <nama_block> dengan data yang sesuai.

Mendengar Langit

Kalau Peterpan pernah membuat lagu dengan judul Langit Tak Mendengar, kali ini kita yang akan mendengarkan langit. Kata orang kan jangan nyuruh orang lain mendengar kalau kita tidak bisa mendengar.

Gimana cara mendengarkan langit? Apa itu mendengar langit? Apa yang didengar?

Langit kita yang diatas kita ini ternyata tidak diam. Disana penuh hiruk pikuk suara langit.  Tapi telinga kita tidak bisa mendengar langsung.

Darimana sumber suaranya?

Dari sisa-sisa ledakan saat pembentukan alam semesta, dari bintang, dari matahari, dari planet jupiter, dll.

Bagaimana cara mendengarnya?

Dengan teleskop radio. Antena yang didesain khusus untuk menangkap sinyal radio alami.

Apakah kita orang umum bisa mendengarnya?

Bisa, kita semua yang punya tv pernah mendengarnya. Suara mendesis televisi ketika tidak bisa menangkap siaran atau frekuensi pemancar tv, disitulah kita sedang mendengar suara langit. Suara ini adalah dari sinyal radio yang dipancarkan dari sisa-sisa ledakan besar saat pembentukan alam semesta.

Apa yang didengar cuma mendesis begitu?

Kalau kita pelajari lebih detail dengan antena lebih spesifik, kita bisa menemukan pola dari sinyal radio tersebut. Pola ini bisa kita citrakan dalam sebuah gambar. Dari pola ini kita bisa pelajari lebih detail lagi tentang benda yang memancarkannya.

Buat apa dengerin begituan?

Buat pengetahuan kita supaya kita memahami lingkungan kita. Keuntungan kita memahami lingkungan, kita jadi lebih bisa beradaptasi dan tau bagaimana menempatkan diri di lingkungan. Misalnya, dari memahami hujan, kita bisa menciptakan payung, jas hujan, penutup atap mobil, atau kenangan masa lalu ketika melihat hujan dari jendela :D.

Berbeda lagi dengan mendengarkan matahari, planet, bintang, dll. Linkungannya akan berbeda juga.

Menarik ya mendengarkan langit…

Ada Teleskop Radio di X-Men: First Class

Kemaren saya baru nonton film X-Men: First Class di tv cable. Saya gak tau ini  X-Men yang ke berapa, tapi dari cerita di film-nya sepertinya ini yang pertama atau paling tidak yang awal dari film X-Men yang baru rilis beberapa bulan yang lalu.

Disitu ada scene dimana Erik berlatih untuk menggerakkan besi dari jarak jauh. Besi tersebut adalah sebuah parabola raksasa dengan lebar atau diameter sebesar gedung bertingkat puluhan. Ada juga scene dimana salah satu mutan berlatih terbang di parabola tersebut.

Parabola sebesar di film X-Men itu paling tidak untuk teleskop radio. Saya jadi keingat dan agak nostalgic dengan teleskop radio saya dulu. Sudah hampir lima tahun gak berurusan dengan teleskop radio jadi berasa kangen. Masih menjadi mimpi saya untuk ikut membangun teleskop radio besar di Indonesia. Apakah ini hanya sekedar mimpi saja, saya bertanya pada diri sendiri.  🙁

Hosting WordPress di WordPress atau Hosting Sendiri

WordPress.com menyediakan semua terkait blogging. Anda yang ingin punya nama sendiri bisa beli dari wordpress. Gak mau repot mengurus hosting sendiri dan wordpress-nya, inginnya cuma pengen nulis aja, tinggal pakai hosting wordpress. Yang pengen nambah Google Analytics juga bisa lewat plugin yang dijual oleh wordpress. Semua ada !.. Ada juga harga yang harus dibayar.

Tapi kekurangan kalau kita hosting di wordpress, ada batasan-batasan dari wordpress yang membuat kita harus membayar lebih, misalnya nambah Google Analytics plugin diatas.

Yang bisa full bisa ngapa-ngapain terhadap website kita sendiri ya pakai hosting sendiri. Kelemahannya kita harus urus sendiri settingan hostingnya, keamanan website wordpressnya, update plugin atau core-nya, dan harus aware dan hati-hati terhadap celah keamanan plugin yang diinstall.