catatan pengamatan radio matahari,18 mei 2013

radio2013mei
Pengamatan Radio Matahari 18 Mei 2013, Observatorium Bosscha. credit: Alfan Nasrulloh

Weekend minggu lalu saya ke bandung dengan niat ke Observatorium Bosscha untuk refreshing melakukan cek teleskop radio jove yang ada di bosscha, terutama interferometer dua elemen. tujuan sampingannya sih untuk menyepi dari hiruk pikuk kota besar seperti jakarta ini, hehe. bosscha memang tempat yang nyaman, tempatnya hijau dan asri, udaranya sejuk, dan walaupun demikian, bosscha berisi penuh dengan keilmuan terkini. Teknologi yang tidak mainstream banyak ditemukan disini, perpustakaan dengan koleksi buku-buku yang tidak biasa dan tidak ada di tempat lain, tempat baca dengan suasana sepi dengan pemandangan lingkungan yang adem di mata. Kadang kabut turun dan menyelimuti pepohonan. rerumputan juga mendominasi landscape bosscha.

Checking…checking… ternyata komputernya baru :D. ok dan ternyata software pengamatannya-pun belum ada jadinya install softwarenya dulu. kira-kira berikut softwarenya:

  1. Radio Sky-Pipe. software utama untuk merekam data pengamatan
  2. Jupiter Pro. software pendukung pengamatan matahari dan jupiter
  3. Audacity. untuk merekam suara.

selain itu saya juga merancang sistem pengelolaan data hasil pengamatan agar semua data pengamatan terinventarisir dengan baik dan bisa dengan mudah diatur seperti diurutkan, ditata kembali, mudah untuk dicari, dan enak dilihat.

berikut kira-kira sketsa alur penanganan data untuk radio jove yang saya buat dengan bantuan antipapernote apps di Thinkpad tablet:

Diagram Alur Data Pengamatan dan Archival Radio JOVE. credit: Alfan Nasrulloh
Diagram Alur Data Pengamatan dan Archival Radio JOVE. credit: Alfan Nasrulloh

yeeeeyyyy…postingan ke 100

emang kenapa dengan postingan ke 100?

apalah artinya sebuah angka?

Pak Jokowi saja tidak memperhatikan mau kerja 100 hari, 1000 hari, sejuta hari, yang penting kerja…kerja…

hmmm…., ya mungkin tidak terlalu penting, tapi disisi lain hal itu menunjukkan bahwa sudah banyak tulisan yang penulis buat. tulisan itu sebagai representasi perjalanan pikiran yang dilalui penulis. dari tulisan tersebut bisa digali lagi oleh pembaca dalam hal ini terutama bagi si penulis sendiri bahwa di masa-masa lalu pernah menuliskan tulisan-tulisan tersebut. dari situ bisa diterawang kembali kondisi lingkungan yang dialami penulis waktu itu. walaupun tidak semua dituliskan oleh penulis, namun dari tulisan tersebut, penulis bisa mereka kembali behind the scene dari tulisan tersebut didalam pikirannya.

Dalam postingan ini juga secara khusus saya dedikasikan buat para penjelajah langit malam, para astrophotographer yang mendedikasikan sebagian waktunya untuk mengabadikan keindahan alam, harmonisasi alam, langit dan bumi, dan membagikannya kepada masyarakat umum agar lebih sadar dengan keindahan alam disekitarnya. sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat umum bisa lebih sadar untuk menjaga alam lingkungan disekitarnya.

Berikut kompilasi hasil foto-foto para master astrophotography yang berasal dari acara photo contest yang diselenggarakan oleh twanight.org, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk pada tahun 2009 bertepatan dengan tahun astronomi internasional. Selamat menikmati…:)

Semoga bermanfaat 🙂

Bulan Penghitaman Kulit

Bulan Maret kemarin rasanya seperti bulan penghitaman kulit  Bagaimana tidak, beberapa kali dalam sebulan kemarin dan juga awal bulan ini saya mendapat tugas luar ke site atau site visit ke tempat-tempat yang mengharuskan diri untuk berpanas-panas di terik matahari.

Tugas pertama yaitu ke gresik dan tuban, yaitu mendokumentasikan kegiatan sosialisasi dan focus group discussion bersama petani mengenai asuransi pertanian. Dalam tugas ini kebetulan tidak ke tempat luar, padahal sudah menyiapkan sunblok.

Tugas kedua ke gempol. Nah, ini baru ke sawah-sawah. Mengambil gambar tentang sawah yang terdampak oleh perubahan iklim. Sunblock yang saya bawapun lupa dipake, alhasil selama beberapa jam terpapar sinar matahari.

Tugas ketiga ke palembang. Dalam tugas ini juga berjam-jam berpanas-panas di bawah terik matahari. Mengambil beberapa gambar tentang lingkungan bersama mitra pemerintah lokal. Sunblock lupa dibawa, jadilah tidak pakai pelindung kulit.

Yang terakhir ini bukan tugas, tapi jalan-jalan ke bromo sambil mengamati gerhana matahari. Pada kesempatan ini akhirnya sunblock saya terpakai, setelah sekian lama beli untuk siap-siap menghadapi matahari. Tapi udah terlanjur item kayaknya.

Yah, pemutihan diri selama bertahun-tahun hilang karena terpapar sinar matahari beberapa hari :D.

Jadi bertanya, sebenarnya sunblock itu menghindari penghitaman oleh matahari gak ya? 🙂

Solar Eclipse Observed from Bromo Tengger Semeru National Park

Solar eclipse observation result from Bromo Tengger Semeru National Park, East Java, Indonesia. Observation site was in “Puncak Penanjakan 1”, one of the best site with best view of sunrise and Bromo crater.

Mount Bromo also well known to traveler and backpacker around the world and have beautiful sunrise view. People already standby here from 04.00 am or 1-2 hours before sunrise.

Ide Pembentukan Group Astronomi Radio

center
Image source: webastronomi.com

Ide ini sebenarnya sudah lama tercetus di pikiran, mungkin sudah berbulan-bulan yang lalu, hampir satu tahun berlalu. Sempat naik dan tenggelam dari pikiran saya karena kesibukan pekerjaan dan lain-lain. Namun, ide ini kembali muncul setelah berdiskusi dengan beberapa teman di Himastron ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB) malam minggu yang lalu ketika saya ke Bandung. Walaupun hampir lebih dari dua tahun lulus dan meninggalkan kampus, tapi kita masih akrab dengan para mahasiswa astronomi dari berbagai angkatan karena memang jumlah mahasiswa astronomi sedikit.

Salah satu teman diskusi santai saya adalah Anton TJ, Mahasiswa Magister Astronomi ITB. Dia kebetulan akan bertugas dalam tim RFI (Radio Frequency Interference) di kupang untuk men-survey tingkat gangguan radio di site yang akan dibangun Observatorium Baru. Survey ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar gangguan sinyal radio yang akan dialami teleskop radio nanti jika dipasang di tempat tersebut.

Topik yang kita bahas selain update situasi terkini, kami membahas tentang teleskop radio JOVE yang ada di Observatorium Bosscha. Teleskop radio JOVE adalah instrumen pengamatan gelombang radio dari benda-benda langit, khususnya Matahari dan Jupiter. Teleskop radio ini adalah hasil rintisan saya dan pembimbing saya Dr. Taufiq Hidayat di Observatorium Bosscha. Dari diskusi santai ini, ide pembentukan grup astronomi radio ini muncul kembali. Nah, saat itulah ide ini mulai saya sampaikan lebih luas.

Grup ini nantinya seperti working group yang dalam bayangan saya akan aktif memanfaatkan dan mengembangkan astronomi radio di Indonesia yang akan kita mulai dari Observatorium Bosscha. Sudah ada beberapa gambaran aktifitas yang bisa kita kerjakan, tapi setidaknya kita mulai dari membentuk wadah dulu untuk mengumpulkan kekuatan SDM dan infrastruktur. Pak Taufiq tentu mungkin sudah punya gambaran rencana yang lebih detail dan lebih jauh, tapi kita juga akan berinisiatif memulainya juga secara militansi.