Sunset Kemarin Sore

Sunset over Jakarta.
Sunset over Jakarta. XPERIA GO

Foto ini sebenarnya saya ambil kemarin sore sekitar maghrib. Saya posting sekarang karena mau langsung posting lampunya udah mau mati, dan tentu tidak bisa sinkronisasi dengan dropbox dari HP. Karena kantor ini kalau jam 18.00 WIB listriknya dimatiin. Bagus juga untuk menghemat energi. Sekalian biar yang kerja juga menyelesaikan kerjaannya sebelum maghrib, biar efektif.

Ok, jadi pemandangan yang menurut saya bagus ini berada di sebelah barat tempat matahari tenggelam. Posisi jendala kantor emang tidak terlalu pas untuk melihat ke barat. Kalau rumah di kampung biasanya posisi yang tidak menghadap atau membelakangi matahari adalah posisi favorit. bahkan yang arah jalannya utara selatan, yang seharusnya posisi rumah menghadap timur atau barat, dipaksa untuk menghadap utara-selatan untuk menghindari matahari.

Fotonya agak blur sih tapi karena momennya yang bagus ya biar saja diupload disini.

Jkt, 20130320

Five Presentations Were Most Downloaded from 3rd Indonesia Carbon Update Website

Five most downloaded presentations in 2nd Indonesia Carbon Update Conference.
Five most downloaded presentations in 3rd Indonesia Carbon Update Conference. There is a mistake regarding event title name in graph above. It should 3rd not 2nd.

This graph shows five presentations which were most downloaded from 3rd Indonesia Carbon Update Conference that was held from 5 until 7, November 2012, in Jakarta. The Y axis shows the number of download in unit number and the X axis shows the symbol that represent the title of presentation which can be seen in legend below the graph. This data was extracted at 25 January 2013.

From this graph, we can see that the most presentation was downloaded is Nusantara Carbon Scheme which was downloaded 78 times. Followed by Indonesia Carbon Market Update at second position which was downloaded 77 times. Global and Indonesia Carbon Market toke 3rd position which was downloaded 74 times. Human Resource Development in Addressing Climate Change: National Perspective and Future Global Climate Regime: Global and National which were downloaded 63 and 62 times toke 4th and 5th position respectively.

The difference numbers of download is relatively similar between one file with the other. The name of topic also have similar between this files, related to carbon market and future perspective of climate change.

The rest of information detail regarding of this conference and presentations can be found at http://www.icu-network.net/icu2012.

Jakarta, 19 March 2013
Alfan Nasrulloh
Information Officer of ICU

Gantian ke Bandung

Perjalanan ke Bandung. credit: alfan nasrulloh
Perjalanan ke Bandung. credit: alfan nasrulloh

Baru kali ini saya ke Bandung dalam waktu kurang dari sehari untuk urusan kerjaan. Biasanya kalau dulu waktu masih di Bandung, urusan begini ke Jakarta, berangkat habis subuh, pulang sore atau malem.

Foto diatas pernah saya upload di FB dengan judul Mengejar Matahari. Subuh-subuh udah balapan sama ayam untuk ‘ceker’. Lihat antrian kendaraan sebelah kanan yang mau masuk Jakarta, mengular panjang. Saya gak bisa membayangkan kalau setiap hari harus mengalami kemacetan seperti itu. Oleh sebab itu, kondisi seperti ini makin memantapkan rencana saya untuk hidup kembali di kampung nanti setelah merasa cukup membawa bekal dari Ibu Kota.

Pilihan Karir Masa Depan

Setelah melakukan pemikiran lagi tentang proyeksi masa depan, saya terbayang tentang langkah-langkah keputusan yang bisa saya ambil. Dalam hal ini saya akan berusaya melibatkan background pendidikan saya di bidang sains pada tingkat sarjana yaitu di bidang astronomi. Saya akan coba menggabungkannya dengan Teknologi Informasi. Ada celah yang ingin saya isi, yaitu penanganan data dalam sains atau sains data management atau dalam lingkup yang lebih luas yaitu teknologi informasi dalam sains.

Kalau Teknologi Informasi dalam industri atau bisnis sudah banyak sekali sampai ada vendor-vendor yang khusus menawarkan servis dan sertifikasi dalam pengelolaan informasi dalam industri yang tentu saja orientasinya adalah profit materi bagi perusahaan. Sertifikasi untuk menguasai service tersebut bisa mahal sekali dan memiliki bagian-bagian level tersendiri, isalnya tentang SAP, COBIT, ITIL, dll. Terus terang saya tidak ahli dalam istilah – istilah yang baru saya sebutkan tadi, hanya ada sedikit gambaran umum saja, jadi mohon maaf kalau salah, nanti akan saya cari lebih lanjut. Tapi dari contoh-contoh judul thesis dan karya ilmiah yang menggunakan tools tersebut, kebanyakan studi kasusnya untuk perusahaan, jadi hipotesis saya bahwa tools tersebut memang sejak awal didesain untuk keperluan industri. Walaupun bisa jadi tools tersebut bisa diaplikasikan untuk keperluan sains atau penelitian.

Lalu apa yang dimaksud keperluan sains. Ok, jadi gambaran saya adalah suatu system support untuk mengorganisir scientific information atau scientific data dalam sebuah institusi penelitian sehingga bisa memangatur aset sains yang berharga tersebut menjadi produk sains atau bahan-bahan informasi  dalam sebuah penelitian.

Sebenarnya sudah ada magister sains komputasi di ITB yang baru dibuka. Tetapi sepertinya fokus utama pendidikan tersebut lebih diarakan ke proses pengambilan kesimpulan sains berdasarkan metode ketiga dalam sains. Jadi ada satu metode baru selain teoritik dan eksperimen, yaitu metode komputasi. Salah satu metode yang digunakan adalah simualsi.  Seperti yang kita tau, metode saintifik kan kira-kira secara garis besarnya adalah dari identifikasi masalah-hipotesis-pengujian hipotesis-kesimpulan, walaupun bisa jadi kenyataannya bisa lebih kompleks. Nah, yang menjadi concern saya adalah bukan di metodenya tersebut, tapi dalam lingkup teknologi informasi yang lebih luas. Kalau ingat himpunan matematika, concern yang ingin saya pelajari adalah pada semesta himpunan yang lebih luas, yaitu pengorganisasian informasi secara keseluruhan menurut standar yang baku. Maksud saya baku adalah yang terstruktur, efisien, dan memberikan kontribusi dalam aktifitas sains.

Mimpi dan referensi saya sebenarnya muncul dari masuknya zaman pada era digital sekarang ini. Fenomena ini tentu saja ikut mempengaruhi pengelolaan aset sains berupa data-data saintifik yang semakin hari semakin bertambah banyak dan tidak terkontrol. Kalau saya pernah baca dalam sebuah paper astroinformatik, mereka menyebutnya data flooding. Mereka menyebutkan kalau data flooding ini terjadi di semua bidang sains. Saya ambil contoh dari bidang astronomi, data pengamatan dari sebuah teleskop survei yang aktif melakukan pengamatan, bisa menghasilkan data  beberapa Terabyte per hari. Bayangkan jika data ini tidak ditangani dan diatur secara sistematis, bisa jadi data ini ridak terkontrol dan kurang memberikan manfaat yang maksimal. Mereka juga menyebut sama untuk bidang-bidang sains yang lain. Saya pikir ada benarnya juga apalagi untuk keperluan yang lagi hangat seperti sekarang ini seperti climate change.

Saya pikir sekarang adalah titik kritis masalah ini di Indonesia. Saya sering mendengar keluhan tentang minimnya pengelolaan terhadap data-data nasional dalam berbagai workshop climate change. Saya juga mengalami hal ini ketika di Observatorium Bosscha, dimana dalam satu dekade lebih observatorium bosscha memasuki era ddigital dengan mulai merubah detektor-detektornya menjadi detektor digital, mssih belum mempunyai prosedur baku dalam menangani data digital. Berawal dari latar belakang ini saya akan memproyeksikan masa depan karir saya dibidang penanganan data saintifik tersebut.

Bandung, 09032013
1443 WordPress for Android in TPT

Catatan Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at tadi disampaikan oleh khatib yang dulu pernah juga jadi khatib di kantor ini. Saya masih ingat karena materi dan cara beliau menyampaikan sangat menarik dan mudah dicerna. Sama seperti khutbah yang sebelumnya, khutbah ini saya tidak ngantuk dan mendengarkan dari awal sampai selesai.

Salah satu materi yang masih saya ingat yaitu tentang keagungan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah mencontohkan bahwa tidak pernah Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan ya Muhammad, tapi kalau Nabi-Nabi lain banyak seperti ya Isa, ya Musa, dll. Disini kita sudah di contohkan untuk memanggil dengan cara yang lebih sopan, yaitu memanggil sesuai dengan posisi dan perannya, seperti ya Rosululloh.

Materi yang kedua yaitu tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah Al-Qur’an. Pak Khatib mengambil contoh dari segi struktur. Beliau menyampaikan yang intinya ada orang yang mengkaji dan memprotes kalau Al-Qur’an yang beredar sekarang bukan Al-Qur’an yang seharusnya. Kata mereka Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an Usman. *saya jadi teringat dengan mushaf utsmani. kata ini pertama kali saya dengar kalau gak salah waktu ikut dipaksa ikut pondok pesantren bulan puasa di Lirboyo…* . Kata mereka urutan Al-Qur’an itu seharusnya sesuai dengan waktu diturunkannya. Tapi sampai sekarang belum ada struktur urutan Al-Qur’an yang menurut mereka benar itu. Sedangkan urutan Al-Qur’an yang sekarang beredar adalah urutan yang sesuai dengan urutan yang biasa dibaca oleh Rosululloh ketika tadarus yang langsung dibimbing oleh Malaikat Jibril selaku pembawa wahyu, begitu Khatib menambahkan.

Ada lagi yang menarik, yaitu khatib mengutip lagu Ibu Kita Kartini. Saya kira beliau akan menjelaskan tentang perempuan karena hari ini bertepatan dengan hari wanita sedunia *tau dari doodle-nya google. Ternyata beliau tidak menjelaskan tentang itu. “Ibu kita kartini…” dan pada baris terakhir ada kata “…harum namanya”. Jadi namanya harum atau kartini. Beliau menyampaikan, begitu juga dengan kata-kata yang disampaikan dalam kitab jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. “…Ismuhu Ahmad”… disitu bukan berarti namanya Ahmad tapi terjemahkan seluruhnya menjadi “namanya sangat terpuji”,  jadi tidak diterima mentah-mentah sebagai seseorang yang bernama Ahmad, begitu beliau menganalogikan.

Selain diatas masih banyak lagi yang disampaikan, tapi yang saya masih ingat kira-kira seperti diatas walaupun redaksinya tidak sama persis. Kalau ada kesalahan berarti dari saya sendiri kalau ada benarnya itu hanya Dari Allah SWT. Wawlahua’lam