Membuat Docker Compose untuk CodeIgniter 4 dengan Apache, PostgreSQL, dan pgAdmin

Docker telah menjadi solusi populer dalam pengembangan aplikasi karena kemampuannya dalam mengelola lingkungan secara konsisten. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat Docker Compose untuk menjalankan CodeIgniter 4 dengan Apache, PostgreSQL, dan pgAdmin. Konfigurasi ini juga akan mengaktifkan ekstensi PHP intl, pgsql, dan mod_rewrite menggunakan Dockerfile untuk pengaturan yang lebih fleksibel

Struktur Folder

pastikan struktur proye seperti berikut

/project-root
├── docker-compose.yml
├── Dockerfile

Setiap layanan memiliki folder dan Dockerfile sendiri agar dapat dikustomisasi secara modular.

Konfigurasi Dockerfile untuk Codeigniter 4

Buat file app/Dockerfile untuk PHP dengan Apache, mengaktifkan ekstensi yang dibutuhkan seperti pgsql, intl, dan mengaktifkan mod_rewrite:

# Menggunakan image dasar PHP dengan Apache
FROM php:8.2-apache

# Perbarui package manager dan install ekstensi yang diperlukan
RUN apt-get update && apt-get install -y \
    libicu-dev \
    libpq-dev \
    unzip

# Aktifkan ekstensi PHP Intl dan PostgreSQL
RUN docker-php-ext-install intl pgsql

# Aktifkan mod_rewrite Apache
RUN a2enmod rewrite

# Restart Apache agar perubahan berlaku
RUN service apache2 restart

EXPOSE 80
CMD ["apache2-foreground"]

Konfigurasi Docker Compose

Buat file docker-compose.yml untuk menghubungkan semua layanan:

version: '3.8'

services:
  app:
    build: .
    container_name: codeigniter4_app
    restart: always
    volumes:
      - ./html:/var/www/html
    ports:
      - "8080:80"
    depends_on:
      - db
    environment:
      - CI_ENV=development
    networks:
      - ci_network

  db:
    image: postgres:15
    container_name: ci4_postgres
    restart: always
    environment:
      POSTGRES_USER: ci4_user
      POSTGRES_PASSWORD: ci4_password
      POSTGRES_DB: ci4_database
    volumes:
      - ./postgresql/data:/var/lib/postgresql/data
    ports:
      - "5432:5432"
    networks:
      - ci_network

  pgadmin:
    image: dpage/pgadmin4
    container_name: pgadmin_ci4
    restart: always
    environment:
      PGADMIN_DEFAULT_EMAIL: [email protected]
      PGADMIN_DEFAULT_PASSWORD: adminpassword
    ports:
      - "5050:80"
    depends_on:
      - db
    networks:
      - ci_network

networks:
  ci_network:
    driver: bridge

Menjalankan Docker Compose

Setelah semua konfigurasi selesai, jalankan perintah berikut untuk membangun semua layanan:

docker-compose up --build -d

Menghubungkan Node-RED dengan Blynk

Seharian penuh saya mengikuti dokumentasi cara menghubungkan Node-RED dengan Blynk, tetapi tidak membuahkan hasil. Disitu dijelaskan beberapa garis besar tahapnya, yaitu menyiapkan template di Blynk, Install Node-RED, Konfigurasi MQTT Broker, Buat Node-RED flow, Jalankan.

Dari sekian langkah diatas, saya terganjal di Konfigurasi MQTT Broker. Diutak-atik tetep statusnya connecting alias tidak berhail connect dengan Blynk. Padahal semua langkah sudah saya ikuti. Kemudian saya berhenti menggunakan cara ini dan mulai berfikir untuk menggunakan cara lain.

Cara yang lain yaitu pakai add-on, plugin, atau di Node-RED disebutnya pallet. Saya coba install ternyata ada kendala juga. Jadi, Node-RED saya ini diinstall di containernya docker. Dan menurut beberapa info, error ini disebabkan oleh problem DNS. Saya coba masuk ke container dan coba ping ke domain google memang tidak bisa tetapi kalau ping alamat IP di internet bisa.

Saya cari cara untuk setting DNS di docker container dan menemukan cara setting pakai docker compose. Dengan kata lain, saya perlu membuat ulang containernya dengan cara docker compose down kemudian nyalakan lagi dengan docker compose up. Cara ini beresiko hilangnya data, dan benar saja, data influxdb hilang, dan memang container influxdb ini dulu seingat saya masih ada masalah dengan persisten data nya. Singkat cerita akhirnya berhasil setting DNS dengan cara ini sekaligus perbaiki persisten data untuk influxdb juga di docker compose.

Saya pakai node-red-contrib-blynk-iot dan alhamdulillah berhasil connect atau tersambung dengan Blynk cloud. Selanjutnya tinggal setting di sisi Blynk untuk menerima data dan menampilkannya di dalam dashboard web dan mobile.

Modul IoT Monitor dan Kontrol

Beberapa hari terakhir saya sedang mengerjakan project untuk memonitor kondisi lingkungan. Lingkungan ini nantinya akan ditempatkan alat elektronik yang bisa mengeluarkan hawa panas. Nah, masalahnya tempat itu adalah tempat semacam kabinet yang teretutup, sehingga perlu dipertimbangkan mekanisme pendinginannya dan pembuangan hawa panas.

Bersambut dengan project saya di tahun ini lebih banyak ke mikrokontroller, saya gabungkan saja dengan konsep IoT dan kontrol. Saya menggunakan mikrokontroller keluarga ESP sebagai otaknya. Kebutuhannya adalah untuk memonitor dan mengontrol pendingin berdasarkan nilai temperatur yang didapat.

Dari berbagai produknya ESP saya pakai ESP-01 untuk kebutuhan ini. Ternyat cukup pakai GPIO yang disediakan. Simple mudah murah.

Install IoT Stack dengan Docker Compose

Terbaru, saya sedang ada project untuk membuat IoT Stack. Stack ini terdiri dari mqtt broker yang menerima data dari sensor, kemudian ada nodered sebagai penghubung antara broker dengan database. Untuk database saya pakai influxdb. Dan, yang terakhir yaitu Grafana untuk menampilkan data yang sudah disimpan dalam database.

Berikut contoh docker composenya:

version: '3.9'

services:
  mqtt:
    image: eclipse-mosquitto
    container_name: mqtt
    user: "0"
    ports:
      - "1883:1883"
      - "9001:9001"
    volumes:
      - ./mosquitto/config:/mosquitto/config
      - ./mosquitto/data:/mosquitto/data
      - ./mosquitto/log:/mosquitto/log

  nodered:
    image: nodered/node-red
    container_name: nodered
    user: "0"
    ports:
      - "1880:1880"
    dns:
      - "8.8.8.8"
      - "1.1.1.1"
    volumes:
      - ./nodered/data:/data

  influxdb:
    image: influxdb:latest
    container_name: influxdb
    user: "0"
    ports:
      - "8086:8086"
    volumes:
      - ./influxdb/data/influxdb2:/var/lib/influxdb2
      - ./influxdb/data/etc:/etc/influxdb2
    environment:
      - INFLUXDB_ADMIN_USER=admin
      - INFLUXDB_ADMIN_PASSWORD=adminpassword
      - INFLUXDB_DB=mydatabase

  grafana:
    image: grafana/grafana
    container_name: grafana
    user: "0"
    ports:
      - "3000:3000"
    volumes:
      - ./grafana/data:/var/lib/grafana
    environment:
      - GF_SECURITY_ADMIN_USER=admin
      - GF_SECURITY_ADMIN_PASSWORD=adminpassword

Docker compose diatas menggunakan persisten data yang disimpan dalam directory host-nya.

Pengalaman sebelumnya ada kendala soal persisten data untuk influxdb. Sehingga data yang tersimpan hilang saat container dibuat ulang atau dihapus, padahal settingan volume sudah diset dengan benar.

Ketika di-cek di portainer, ada volume yang di-create oleh container influxdb ini, jadi tidak memakai mount directory yang sudah disetting di docker compose.

Ada dua volume yang di-create oleh container. dari dua volume itu akhirnya saya buatkan directory mount nya. Saya coba-coba lagi docker compose down and up lagi dan lagi, akhirnya tidak ter-create volume lagi, dan berhasil mount directory host.

Menambah Custom Field Pada WordPress

Custom Field adalah tempat untuk kita menuliskan atau memasukkan informasi pada sebuah post diluar tempat yang sudah disediakan. Tempat yang sudah disediakan itu adalah Title atau judul postingan. Kemudian ada juga body post atau tempat kita nulis artikel atau postingan. Nah, diluar itu, kita bisa menambahkan jenis lainnya yang disebut dengan custom field.

Secara bawaan ternyata WordPress sudah menyediakan fitur untuk menambah field secara custom. Secara default fitur itu tidak aktif dan kita perlu meng-aktifkannya jika ingin menggunakan fitur tersebut.

Cara aktifkannya yaitu melalui setting yang ada di halaman add new post. Pada bagian button “titik tiga” di pojok kanan atas jika di-klik akan muncul dropdown. Selanjutnya scroll ke bagian bawah dan klik menu Preference. Setelah itu akan muncul pop-up dan disitu ada toggle untuk mengaktifkan custom field di bagian paling bawah.

Untuk wordpress versi lama, settingan ada di menu screen options.

Tetapi, untuk custom field ini, tidak langsung muncul di halawan live view. Jadi kita harus menyiapkan template nya dan di-custom untuk menampilkan field yang sudah kita buat.