Modul IoT Monitor dan Kontrol

Beberapa hari terakhir saya sedang mengerjakan project untuk memonitor kondisi lingkungan. Lingkungan ini nantinya akan ditempatkan alat elektronik yang bisa mengeluarkan hawa panas. Nah, masalahnya tempat itu adalah tempat semacam kabinet yang teretutup, sehingga perlu dipertimbangkan mekanisme pendinginannya dan pembuangan hawa panas.

Bersambut dengan project saya di tahun ini lebih banyak ke mikrokontroller, saya gabungkan saja dengan konsep IoT dan kontrol. Saya menggunakan mikrokontroller keluarga ESP sebagai otaknya. Kebutuhannya adalah untuk memonitor dan mengontrol pendingin berdasarkan nilai temperatur yang didapat.

Dari berbagai produknya ESP saya pakai ESP-01 untuk kebutuhan ini. Ternyat cukup pakai GPIO yang disediakan. Simple mudah murah.

Install IoT Stack dengan Docker Compose

Terbaru, saya sedang ada project untuk membuat IoT Stack. Stack ini terdiri dari mqtt broker yang menerima data dari sensor, kemudian ada nodered sebagai penghubung antara broker dengan database. Untuk database saya pakai influxdb. Dan, yang terakhir yaitu Grafana untuk menampilkan data yang sudah disimpan dalam database.

Berikut contoh docker composenya:

version: '3.9'

services:
  mqtt:
    image: eclipse-mosquitto
    container_name: mqtt
    user: "0"
    ports:
      - "1883:1883"
      - "9001:9001"
    volumes:
      - ./mosquitto/config:/mosquitto/config
      - ./mosquitto/data:/mosquitto/data
      - ./mosquitto/log:/mosquitto/log

  nodered:
    image: nodered/node-red
    container_name: nodered
    user: "0"
    ports:
      - "1880:1880"
    dns:
      - "8.8.8.8"
      - "1.1.1.1"
    volumes:
      - ./nodered/data:/data

  influxdb:
    image: influxdb:latest
    container_name: influxdb
    user: "0"
    ports:
      - "8086:8086"
    volumes:
      - ./influxdb/data/influxdb2:/var/lib/influxdb2
      - ./influxdb/data/etc:/etc/influxdb2
    environment:
      - INFLUXDB_ADMIN_USER=admin
      - INFLUXDB_ADMIN_PASSWORD=adminpassword
      - INFLUXDB_DB=mydatabase

  grafana:
    image: grafana/grafana
    container_name: grafana
    user: "0"
    ports:
      - "3000:3000"
    volumes:
      - ./grafana/data:/var/lib/grafana
    environment:
      - GF_SECURITY_ADMIN_USER=admin
      - GF_SECURITY_ADMIN_PASSWORD=adminpassword

Docker compose diatas menggunakan persisten data yang disimpan dalam directory host-nya.

Pengalaman sebelumnya ada kendala soal persisten data untuk influxdb. Sehingga data yang tersimpan hilang saat container dibuat ulang atau dihapus, padahal settingan volume sudah diset dengan benar.

Ketika di-cek di portainer, ada volume yang di-create oleh container influxdb ini, jadi tidak memakai mount directory yang sudah disetting di docker compose.

Ada dua volume yang di-create oleh container. dari dua volume itu akhirnya saya buatkan directory mount nya. Saya coba-coba lagi docker compose down and up lagi dan lagi, akhirnya tidak ter-create volume lagi, dan berhasil mount directory host.

Menambah Custom Field Pada WordPress

Custom Field adalah tempat untuk kita menuliskan atau memasukkan informasi pada sebuah post diluar tempat yang sudah disediakan. Tempat yang sudah disediakan itu adalah Title atau judul postingan. Kemudian ada juga body post atau tempat kita nulis artikel atau postingan. Nah, diluar itu, kita bisa menambahkan jenis lainnya yang disebut dengan custom field.

Secara bawaan ternyata WordPress sudah menyediakan fitur untuk menambah field secara custom. Secara default fitur itu tidak aktif dan kita perlu meng-aktifkannya jika ingin menggunakan fitur tersebut.

Cara aktifkannya yaitu melalui setting yang ada di halaman add new post. Pada bagian button “titik tiga” di pojok kanan atas jika di-klik akan muncul dropdown. Selanjutnya scroll ke bagian bawah dan klik menu Preference. Setelah itu akan muncul pop-up dan disitu ada toggle untuk mengaktifkan custom field di bagian paling bawah.

Untuk wordpress versi lama, settingan ada di menu screen options.

Tetapi, untuk custom field ini, tidak langsung muncul di halawan live view. Jadi kita harus menyiapkan template nya dan di-custom untuk menampilkan field yang sudah kita buat.

Koleksi Mikrokontroller

Setelah tulisan saya yang lalu soal explorasi kembali Arduino, sudah banyak hal yang saya explore dan juga peralatan yang saya beli. Belum semua saya coba memang, karena ketika beli komponen di marketplace online, tidak hanya alat yang mau dibeli saja yang terbeli, tetapi komponen lain yang gak terkait sama project ikut kebeli juga, ntah karena menarik atau ada ide yang tiba-tiba muncul untuk pakai komponen tersebut. Selain itu, harga komponen yang kecil-kecil harganya kecil juga sehingga rugi di ongkir.

Saat ini ada beberapa koleksi mikrokontroller yang sudah ada di meja saya:

  • ESP32 Dev Kit, 1 pcs
  • ESP-01, 2pcs
  • ESP-12F, 2pcs
  • NodeMCU Lolin, 1 pcs
  • Arduino Uno, 2 pcs compatible version dan 1 pcs ori
  • Arduino nano
  • IC lain…

Selain itu masih ada ESP wemos D1 mini yang masih dalam perjalanan.

Memang ada beberapa project yang sedang saya rencanakan untuk dikerjakan pakai masing-masing alat diatas. Masih mengantri satu per satu mana yang akan dikerjakan duluan.

Upgrade SSD Tanpa Install Ulang

Kyeword pada judul diatas yang saya pakai buat nyari software buat mindahin semua data termasuk os dari drive C ke SSD yang baru dan lebih besar kapasistasnya.

Dulu pernah melakukannya sekitar 6 tahun lalu atau tahun 2018-an ketika dapet leptop baru dan space HDD tidak mencukupi. Waktu itu bisa pakai macrium reflect, tapi sekarang untuk kloning os sudah harus berbayar. Ada yang nyaranin pakai EaseUs partition ternyata bayar juga.

Menemukan solusi software yang bisa buat cloning windows 11 ke ssd yang baru dan gratis, yaitu pakai DiskGenius. Sudah cukup untuk keperluan upgrade ssd ke kapasitas yang lebih besar.

Mengeluarkan uang untuk software cloning ssd kok sayang karena kebutuhan itu hanya sesekali dan mungkin dalam 5 tahun tidak dipakai, kecuali memang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, mungkin cukup worth-it untuk pilih versi berbayar.