Pilihan Karir Masa Depan

Setelah melakukan pemikiran lagi tentang proyeksi masa depan, saya terbayang tentang langkah-langkah keputusan yang bisa saya ambil. Dalam hal ini saya akan berusaya melibatkan background pendidikan saya di bidang sains pada tingkat sarjana yaitu di bidang astronomi. Saya akan coba menggabungkannya dengan Teknologi Informasi. Ada celah yang ingin saya isi, yaitu penanganan data dalam sains atau sains data management atau dalam lingkup yang lebih luas yaitu teknologi informasi dalam sains.

Kalau Teknologi Informasi dalam industri atau bisnis sudah banyak sekali sampai ada vendor-vendor yang khusus menawarkan servis dan sertifikasi dalam pengelolaan informasi dalam industri yang tentu saja orientasinya adalah profit materi bagi perusahaan. Sertifikasi untuk menguasai service tersebut bisa mahal sekali dan memiliki bagian-bagian level tersendiri, isalnya tentang SAP, COBIT, ITIL, dll. Terus terang saya tidak ahli dalam istilah – istilah yang baru saya sebutkan tadi, hanya ada sedikit gambaran umum saja, jadi mohon maaf kalau salah, nanti akan saya cari lebih lanjut. Tapi dari contoh-contoh judul thesis dan karya ilmiah yang menggunakan tools tersebut, kebanyakan studi kasusnya untuk perusahaan, jadi hipotesis saya bahwa tools tersebut memang sejak awal didesain untuk keperluan industri. Walaupun bisa jadi tools tersebut bisa diaplikasikan untuk keperluan sains atau penelitian.

Lalu apa yang dimaksud keperluan sains. Ok, jadi gambaran saya adalah suatu system support untuk mengorganisir scientific information atau scientific data dalam sebuah institusi penelitian sehingga bisa memangatur aset sains yang berharga tersebut menjadi produk sains atau bahan-bahan informasi  dalam sebuah penelitian.

Sebenarnya sudah ada magister sains komputasi di ITB yang baru dibuka. Tetapi sepertinya fokus utama pendidikan tersebut lebih diarakan ke proses pengambilan kesimpulan sains berdasarkan metode ketiga dalam sains. Jadi ada satu metode baru selain teoritik dan eksperimen, yaitu metode komputasi. Salah satu metode yang digunakan adalah simualsi.  Seperti yang kita tau, metode saintifik kan kira-kira secara garis besarnya adalah dari identifikasi masalah-hipotesis-pengujian hipotesis-kesimpulan, walaupun bisa jadi kenyataannya bisa lebih kompleks. Nah, yang menjadi concern saya adalah bukan di metodenya tersebut, tapi dalam lingkup teknologi informasi yang lebih luas. Kalau ingat himpunan matematika, concern yang ingin saya pelajari adalah pada semesta himpunan yang lebih luas, yaitu pengorganisasian informasi secara keseluruhan menurut standar yang baku. Maksud saya baku adalah yang terstruktur, efisien, dan memberikan kontribusi dalam aktifitas sains.

Mimpi dan referensi saya sebenarnya muncul dari masuknya zaman pada era digital sekarang ini. Fenomena ini tentu saja ikut mempengaruhi pengelolaan aset sains berupa data-data saintifik yang semakin hari semakin bertambah banyak dan tidak terkontrol. Kalau saya pernah baca dalam sebuah paper astroinformatik, mereka menyebutnya data flooding. Mereka menyebutkan kalau data flooding ini terjadi di semua bidang sains. Saya ambil contoh dari bidang astronomi, data pengamatan dari sebuah teleskop survei yang aktif melakukan pengamatan, bisa menghasilkan data  beberapa Terabyte per hari. Bayangkan jika data ini tidak ditangani dan diatur secara sistematis, bisa jadi data ini ridak terkontrol dan kurang memberikan manfaat yang maksimal. Mereka juga menyebut sama untuk bidang-bidang sains yang lain. Saya pikir ada benarnya juga apalagi untuk keperluan yang lagi hangat seperti sekarang ini seperti climate change.

Saya pikir sekarang adalah titik kritis masalah ini di Indonesia. Saya sering mendengar keluhan tentang minimnya pengelolaan terhadap data-data nasional dalam berbagai workshop climate change. Saya juga mengalami hal ini ketika di Observatorium Bosscha, dimana dalam satu dekade lebih observatorium bosscha memasuki era ddigital dengan mulai merubah detektor-detektornya menjadi detektor digital, mssih belum mempunyai prosedur baku dalam menangani data digital. Berawal dari latar belakang ini saya akan memproyeksikan masa depan karir saya dibidang penanganan data saintifik tersebut.

Bandung, 09032013
1443 WordPress for Android in TPT

Catatan Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at tadi disampaikan oleh khatib yang dulu pernah juga jadi khatib di kantor ini. Saya masih ingat karena materi dan cara beliau menyampaikan sangat menarik dan mudah dicerna. Sama seperti khutbah yang sebelumnya, khutbah ini saya tidak ngantuk dan mendengarkan dari awal sampai selesai.

Salah satu materi yang masih saya ingat yaitu tentang keagungan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah mencontohkan bahwa tidak pernah Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan ya Muhammad, tapi kalau Nabi-Nabi lain banyak seperti ya Isa, ya Musa, dll. Disini kita sudah di contohkan untuk memanggil dengan cara yang lebih sopan, yaitu memanggil sesuai dengan posisi dan perannya, seperti ya Rosululloh.

Materi yang kedua yaitu tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah Al-Qur’an. Pak Khatib mengambil contoh dari segi struktur. Beliau menyampaikan yang intinya ada orang yang mengkaji dan memprotes kalau Al-Qur’an yang beredar sekarang bukan Al-Qur’an yang seharusnya. Kata mereka Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an Usman. *saya jadi teringat dengan mushaf utsmani. kata ini pertama kali saya dengar kalau gak salah waktu ikut dipaksa ikut pondok pesantren bulan puasa di Lirboyo…* . Kata mereka urutan Al-Qur’an itu seharusnya sesuai dengan waktu diturunkannya. Tapi sampai sekarang belum ada struktur urutan Al-Qur’an yang menurut mereka benar itu. Sedangkan urutan Al-Qur’an yang sekarang beredar adalah urutan yang sesuai dengan urutan yang biasa dibaca oleh Rosululloh ketika tadarus yang langsung dibimbing oleh Malaikat Jibril selaku pembawa wahyu, begitu Khatib menambahkan.

Ada lagi yang menarik, yaitu khatib mengutip lagu Ibu Kita Kartini. Saya kira beliau akan menjelaskan tentang perempuan karena hari ini bertepatan dengan hari wanita sedunia *tau dari doodle-nya google. Ternyata beliau tidak menjelaskan tentang itu. “Ibu kita kartini…” dan pada baris terakhir ada kata “…harum namanya”. Jadi namanya harum atau kartini. Beliau menyampaikan, begitu juga dengan kata-kata yang disampaikan dalam kitab jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. “…Ismuhu Ahmad”… disitu bukan berarti namanya Ahmad tapi terjemahkan seluruhnya menjadi “namanya sangat terpuji”,  jadi tidak diterima mentah-mentah sebagai seseorang yang bernama Ahmad, begitu beliau menganalogikan.

Selain diatas masih banyak lagi yang disampaikan, tapi yang saya masih ingat kira-kira seperti diatas walaupun redaksinya tidak sama persis. Kalau ada kesalahan berarti dari saya sendiri kalau ada benarnya itu hanya Dari Allah SWT. Wawlahua’lam

Hunting Comet PanSTARRS

Posisi comet PanSTARRS (C/2011 L4) dari lokasi pengamat di Lembang, Jawa Barat.
Posisi comet PanSTARRS (C/2011 L4) dari lokasi pengamat di Lembang, Jawa Barat pada tanggal 9 Maret 2013 yang didapat dari software simulasi langit menggunakan Stellarium. credit: stellarium.org

Langsung saja, saya pingin hunting foto comet PanSTARRS ini. Dalam list astrofotografi saya, belum pernah saya mendapat foto comet. Saat ini sepertinya kesempatan yang bagus untuk mendapatkan comet karena comet sangat jarang muncul.

Sebelum mencari tempat hunting, seperti biasa, hal yang harus dilakukan dalam perencanaan pengamatan adalah melihat peta posisi target, lokasi pengamatan, dan kecerlangan objek. Dari ketiga parameter ini nanti kita cari tahu kira-kira dengan resource yang ada, kita bisa melakukan pengamatan atau tidak.

Dengan melihat parameter komet yang ada dan ketersediaan peralatan, komet ini possible untuk diamati dan dipotret terlepas dari faktor mendung yang mungkin saja terjadi saat pengamatan dimana hal ini merupakan faktor diluar batas yang bisa kita upayakan. Walapun faktor gangguan mendung bisa kita minimalisir dengan mencari tempat pengamatan yang cenderung selalu cerah.

Dalam plan ini, saya tidak hanya berencana mendapat only-comet-alone in the wide single frame, but i want to capture comet with fascinating object as foreground. Jadi, yang kepikiran masih di Bosscha. Saya belum cek kira-kira spot mana yang bisa leluasa melihat ke arah komet ini. Ada beberapa titik seperti di bekas menara rukyat, menara radio dengan foreground kupel, bukit panjebolan, atau di tempat dimana saya motret polusi cahaya bandung. Tapi bandung akhir-akhir ini selalu mendung dan hujan tiap sore. wah… to be continued..

Maafkan Aku Ayah

Tulisan ini saya repost dari Facebook Page “Ajari Aku Menjadi Bidadari-Mu”  disini

Ceritanya mengharukan…:'(

—————————————-
Cerita Penuh Hikmah. Bacalah dengan Hati. “MAAFKAN AKU AYAH”
Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah?

Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie.

Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku … aku minta maaf,ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku.

Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya.

Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal….

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira.

Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan.

Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”.

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu :

“Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”.

Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan …

Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy.

Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur…… ‘ibu sayang’,

Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua,.

Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku .

Untuk para suami dan laki2, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikannya…

———————————————